Part 28

244 4 1
                                    

~Berjanjilah semesta,kau tidak akan menyakiti nya dengan cara apapun~
Angkasa Brahanjaya

Langkah kaki lebar seorang laki-laki,berjalan seorang diri dihutan belantara tersebut. Mata tajam nya terus menatap ke sekeliling hutan,tak ada suara apapun yang terdengar dari mulut nya. Ia tetap diam dengan wajah santai,seolah apa yang sedang ia cari pasti akan ditemukan oleh nya.

Dima,hanya ditemani lampu senter kecil yang ia bawa dari tenda. Dirinya ikut membantu mencari Salsa tadinya ia tak ingin ikut tapi melihat semua teman nya pergi mencari,dirinya pun mau tak mau juga harus pergi membantu.

Cahaya terang dari senter yang ia bawa itu terarah ke sebuah batang pohon besar,pupil matanya melebar saat melihat sosok yang duduk menyender di batang pohon tersebut.

Dima mendekati Salsa, dilihatnya keadaan perempuan itu dengan wajah pucat,lengan jaket dan celana yang sedikit sobek,ditambah pelipis nya yang terlihat lecet.

"Sal,bangun..."Ucap Dima menepuk bahu Salsa pelan.

"Sal..."Dima kembali mencoba menyadarkan Salsa.

Dima menatap wajah Salsa yang terlihat begitu dekat,ia akui bahwa Salsa terlihat cantik. Tatapan tajam Dima turun kearah bibir tipis Salsa,dirinya mengepalkan kedua tangan nya.

"Gue udah janji sama diri gue,apa yang jadi milik Angkasa bakalan gue rusak"Batin Dima dengan smirk dibibir nya.

Tangan Dima bergerak membuka jaket Salsa,dielus nya pipi Salsa yang terasa dingin. Dima mendekatkan wajahnya ke wajah Salsa,ia tersenyum miring.

"Lo bakalan kalah,Angkasa"Gumam Dima.

Bibirnya semakin dekat dengan bibir Salsa.

Bugh...

"Anjing lo Dima!!"Teriakan penuh amarah itu terdengar ditelinga Dima yang sudah jatuh tersungkur.

"Berani sentuh milik gue,mati lo ditangan gue!"Ucap Angkasa lalu bergerak menarik kerah baju Dima.

Ia memukuli wajah Dima tanpa ampun,bahkan dirinya tak perduli dengan suara rintihan dari mulut Dima.

Kelima teman nya yang baru tiba dengan ketiga perempuan yang tak lain adalah Audi,Saskia dan Arum kaget karena melihat Angkasa menghajar habis-habisan Dima.

"Sa udah! Anak orang bisa mati!"Lerai Pandu menarik Angkasa agar berhenti menghajar Dima.

"Udah,Sa"Mahendra ikut menarik Angkasa tapi tenaga laki-laki itu sangatlah kuat jika sedang di sulut emosi seperti saat ini.

"LO SEMUA DIEM! BIARIN ANJING INI MATI!"Teriak Angkasa murka.

Ketiga perempuan itu sudah mendekati Salsa, ditutup nya tubuh Salsa dengan jaket yang tergeletak. Mereka menangis melihat keadaan Salsa saat ini.

Angkasa menghentikan pukulan itu tapi tangan nya masih memegang kuat kerah baju Dima.

"Gue gak pernah takut kalaupun gue bakalan di do dari sekolah karena udah hajar lo! Lo dengerin baik-baik,Salsa milik gue apapun yang lo lakuin ke Salsa,gue gak segan-segan bikin lo bener-bener kehilangan nyawa! Berani sentuh dia,Lo juga harus berani buat ketemu sama Tuhan..."

Angkasa melepaskan cengkraman nya di kerah baju Dima dengan kasar.

Angkasa menatap kearah kelima teman nya "Urus dia,bawa ke tenda"ucap nya.

Angkasa beralih mendekati Salsa,ia gendong dengan hati-hati tubuh kecil Salsa. Dirinya tidak akan memaafkan Dima, kejadian ini akan menjadi awal dimana dirinya tidak akan pernah berbaik hati dengan laki-laki itu. Tidak akan pernah.

ANGKASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang