Part 35

239 7 0
                                    

~Si mata teduh yang membuat jantungku berdetak dua kali lebih keras~
Salsabila Narendraduhita

Ini sudah dua bulan lama nya Dea meninggalkan Salsa. Perempuan itu sedikit demi sedikit juga sudah belajar untuk mengikhlaskan sang ibu. Berkat Angkasa dan semua teman-teman terdekatnya,Salsa bisa melewati hari-hari terpuruk nya.

Siang ini sangat panas,semua anggota PMR dikerahkan untuk berkumpul di lapangan. Beberapa minggu yang lalu mereka mengikuti lomba di SMA Pelita dan kabar baik nya untuk mereka semua adalah kemenangan yang diraih dari anggota PMR yang sudah ikut berpartisipasi dalam lomba dengan membawa nama SMA Gradawangsa.

Ibu putri,selaku kepala sekolah di SMA Gradawangsa sudah memberikan ucapan selamat dan serah terima piagam serta piala.

Salsa yang saat itu tengah berdiri dibarisan kedua dengan Reni yang berada disampingnya,mereka sama-sama mengembangkan senyumnya. Tidak sia-sia apa yang sudah mereka lakukan demi meraih sebuah piala dan piagam tersebut.

Angkasa,dipinggir koridor tengah berdiri dengan kedua tangan yang ia masukan ke dalam saku celana sedang menatap segerombolan anak PMR,tapi tidak. Angkasa hanya menatap Salsa seorang dari kejauhan,sesekali ia tersenyum saat melihat Salsa terlihat bersemangat bercerita dengan teman satu ekskul nya.

Hingga matanya melihat Salsa yang sudah berjalan menghampiri nya. Tepat saat perempuan itu berdiri di hadapannya,ia usap pelan rambut hitam Salsa.

"Panas?"Tanya Angkasa.

Salsa mengangguk "tapi seneng soalnya bisa bikin bangga sekolah"ucap nya.

Angkasa tersenyum "pinter banget cii kesayangan nya Angkasa"ucap nya dengan mencubit pipi Salsa pelan.

"Mau makan ke kantin?"Tawar Angkasa kepada Salsa.

"Ayo,aku laper"

Dan mereka pun berjalan beriringan menuju kantin sekolah untuk mengisi perut mereka yang terasa lapar.

Hampir setengah jam mereka menunggu makanan yang sudah mereka pesan akhirnya makanan tersebut datang membuat Salsa berbinar senang.

"Habisin"Ucap Angkasa dan Salsa hanya mengangguk saja.

Mereka makan dalam diam,sama sekali tak ada yang berbicara sampai mereka selesai menyantap makanan nya.

"Pulang sekolah ada kumpul sama anak PMR?"Tanya Angkasa.

"Enggak,tapi kayaknya mau nyoba cari kerjaan deh"Balas Salsa.

Setelah kejadian dimana ia dipecat dari tempat pekerjaan nya yang lalu,hingga dua bulan lama nya ini Salsa belum mencari pekerjaan. Selama ini ada paman dan bibi nya yang berbaik hati membantu nya untuk membeli bahan makanan atau sekedar keperluan nya dirumah.

Tapi Salsa tak ingin jika terus menerus menjadi beban untuk paman dan bibi nya,maka ia putuskan hari ini akan mencari pekerjaan demi memenuhi kebutuhan hidup dan sekolah nya.

"Aku temenin"Ucap Angkasa.

Laki-laki itu tak bisa membantu Salsa lebih banyak selain menemani perempuan itu kemanapun ia pergi. Pernah Angkasa menawarkan bantuan kepada Salsa tapi perempuan itu terus menolak. Angkasa yakin,gadis mandiri di depan nya ini akan selalu menjadi miliknya sampai kapan pun.

"Kamu gak sibuk?"Tanya Salsa.

"Sibuk nemenin kamu hahaha"Gelak Angkasa membuat Salsa mencibir.

"Gimana hubungan kamu sama Ayah?"Tanya Salsa.

"Gak gimana-gimana,biasa aja"Balas Angkasa. "Mau ketemu Ayah?"Tawar Angkasa.

"Boleh,kalau aku gak ganggu"Ucap Salsa.

ANGKASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang