Part 27

227 1 0
                                    

~Kita adalah manusia yang pintar dalam hal menyembunyikan,terutama tentang luka dan rasa~
Salsabila Narendraduhita

Siang hari ini setelah semua murid dikumpulkan di lapangan terbuka itu,kini mereka terbagi menjadi dua bagian. Untuk kelas 10 dipimpin oleh Pak Saipul sedangkan untuk kelas 11 dipimpin oleh Ibu Nina.

Salsa yang berdiri dibelakang Arum sesekali menguap pelan,ntah kenapa dirinya merasa mengantuk pada siang hari ini. Tangan perempuan itu masih memegang jaket hitam milik Angkasa sedangkan sang pemilik berdiri tak jauh dari nya.

"Baiklah anak-anak,untuk acara pertama ini kita akan melakukan sebuah tantangan. Dimana kalian akan membentuk kelompok yang berisi empat anggota yang akan ibu pilih acak"Ucap Ibu Nina.

"Jejak petualang,buk?"Tanya Erlang dengan tawa pelan.

"Jadi bolang dong kita haha..."Sambung Ringgo ikut menggoda Ibu Nina.

Erlang dan Ringgo sama-sama tertawa, menghiraukan tatapan tajam dari Ibu Nina.

"Kalau kata dora,mau kemana kita?"Ucap Erlang

"Menjelajah hutan dan seisinya hahaha..."Balas Ringgo dengan nada bicara seperti anak kecil.

"Ringgo,Erlang! Berhenti bicara atau kalian akan ibu hukum dan tidak boleh ikut"Ancam ibu Nina membuat kedua laki-laki itu langsung diam membisu.

"Baiklah akan ibu bagikan kelompok kalian semua"Ucap Ibu Nina lalu menyebutkan anggota-anggota kelompok yang akan melakukan hiking pada siang hari ini.

"Kelompok selanjutnya ada Arum,Angkasa,Pandu dan Melita"

Arum mendengus kesal,kenapa perempuan yang ia tidak kenal yang harus satu regu dengan nya.

"Buk,Melita kayaknya gak bisa ikut hiking karena tiba-tiba kepalanya pusing"Ucap salah seorang perempuan.

"Melita nya ada dimana sekarang?"Tanya Ibu Nina.

"Ada di posko kesehatan,buk"Balas perempuan tadi membuat Ibu Nina mengangguk pelan.

"Yasudah,untuk itu Melita akan ibu gantikan dengan..."Mata Ibu Nina menatap kertas putih yang sedang ia pegang saat ini.

"Salsa..."

"YES!!"Pekik Arum tak sadar,hingga membuat semua mata menoleh kearah nya.

"Arum..."Tegur Ibu Nina.

"Hehe, kelepasan buk maaf"Cengir Arum menatap Ibu Nina.

Ibu Nina kembali membacakan setiap nama anggota kelompok hingga selesai. Dan saat ini mereka semua sudah mulai melakukan hiking sesuai regu yang telah ditentukan. Dan setiap regu memiliki satu kapten yang akan memimpin anggota yang lain dalam menentukan arah.

Untuk regu Salsa,saat ini dipimpin oleh Angkasa. Keempat remaja itu telah memulai berjalan menyusuri hutan belantara tersebut.

"Lo beneran tau jalan nya,Sa?"Tanya Pandu yang berjalan disamping Angkasa.

"Lo ngeraguin gue?"Angkasa malah balik bertanya yang membuat Pandu cengengesan tak jelas.

Arum dan Salsa,kedua gadis itu hanya diam berjalan dibelakang punggung kedua laki-laki berbadan tinggi dan tegap ini.

"Coba liat peta nya"Ucap Arum tiba-tiba.

Angkasa memberikan peta petunjuk jalan itu kepada Arum. Matanya menoleh kearah Salsa yang hanya diam dengan tangan yang masih menggenggam jaket miliknya.

"Kalau ini mah bukan lewat sini"Ucap Arum. "Lo salah,Angkasa"Imbuh nya.

Angkasa dan Pandu langsung menghentikan langkah kaki mereka.

ANGKASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang