Part 09

794 43 0
                                    

~Diam lebih baik daripada berkata-kata tanpa makna~
Salsabila Narendraduhita 💎

Pagi hari nya,Angkasa berangkat ke sekolah tepat waktu dikarenakan ia berangkat bersama Salsa.Laki-laki itu saat ini sudah berada di depan rumah Salsa.

Ia turun dari motornya,hendak mendekati pintu rumah itu tapi Salsa lebih dulu keluar dengan baju seragam yang rapi berbeda seperti Angkasa.

Salsa melihat kearah Angkasa.Perempuan itu diam tak berekspresi,ia bingung sekaligus kaget saat melihat Angkasa benar-benar menjemput nya sepagi ini.Bukankah laki-laki itu selalu telat untuk berangkat sekolah tapi mengapa pagi ini ia sudah berada di depan rumah Salsa.

Salsa berjalan mendekati Angkasa.Laki-laki itu masih diam berdiri di tempat semula.

"Gue gak telat kan?"Tanya Angkasa saat Salsa sudah berdiri di hadapan nya.

Salsa menggeleng "Kok bisa?"Tanya Salsa saat Angkasa memberikan nya helm bergambar hello Kitty.

"Helm siapa? Helm Lo,ya?"Ujar Salsa kembali.

Angkasa diam,ia menaiki motornya lalu menghidupkan mesin motornya. Disusul Salsa yang juga menaiki motor nya.

"Sa!!"Panggil Salsa sedikit berteriak saat Angkasa masih tetap diam."Helm siapa??"Tanya Salsa kembali.

Angkasa melajukan motornya meninggalkan rumah Salsa.

"Sepupu gue"Balas Angkasa setelah sekian lama terdiam.

"Kok bisa Lo bangun pagi?"Tanya Salsa.

Angkasa kembali diam,bagi nya pertanyaan itu tidak penting untuk dijawab.

Hingga saat mereka tiba di sekolah,banyak pasang mata yang melihat kearah mereka berdua.Hal ini dikarenakan,Angkasa yang tidak pernah memboncengi perempuan saat ke sekolah.Dan pagi ini,Salsa lah yang menjadi perempuan pertama yang diboncengi oleh laki-laki berbahaya itu.

Salsa turun dari motor Angkasa,setelah melepaskan kaitan helm itu.Ia memberikan helm tersebut kepada Angkasa kembali.

"Makasih,ya"Ujar Salsa dan dibalas anggukan pelan oleh Angkasa."Gue duluan!"

Setelah Salsa mengucapkan kalimat terakhir,perempuan itu berjalan meninggalkan Angkasa.

Hingga tak lama dari kepergian Salsa,datanglah teman-teman Angkasa.Mereka ternganga saat melihat Angkasa sudah berada di sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

"Minum obat cacing ya,Sa"Ujar Ringgo.

"Bukan! Angkasa pasti udah dijampi-jampi sama dukun beranak"Sambung Ganen.

"Jampi-jampi mulu dari kemarin!"Kesal Pandu kepada Ganen.

"Lo semua lebay!"Ujar Mahendra.

"Sa!! Lo lagi gak minum racun kan?"Tanya Ringgo asal.

Angkasa masih tetap diam,ia malah menatap keenam teman nya itu dengan tatapan tajam.

"Gue punya temen banyak,tapi baru kali ini ketemu temen yang goblok nya natural"Ujar Arka menatap kesal kearah Ringgo.

Ringgo terkekeh "Bercanda gue bercanda!".

Angkasa melirik kearah jam tangan nya,10 menit lagi bel masuk berbunyi.

"Kelas"Ajak Angkasa lalu ia berjalan lebih dulu dari teman-teman nya.

Tibanya mereka di dalam kelas,Ringgo melempar tas nya dari depan pintu ke arah bangku milik nya.

"Goblok!!"Maki Arka menjitak kepala Ringgo.

Angkasa duduk di bangku nya,ia melirik kesekeliling kelas nya.Banyak tatapan yang mengarah kearah nya.Ia mendengus kesal,dirinya sangat tidak suka jika ditatap oleh banyak pasang mata dengan tatapan aneh.

ANGKASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang