Part 38

221 4 0
                                    

~Malam ini terasa sangat istimewa,entah kamu yang sedang manis-manis nya atau aku yang sedang rindu-rindu nya~
Salshabilla Narendraduhita

Hari minggu siang ini,Angkasa hanya duduk berdiam diri dibalkon kamarnya. Rasanya sangat malas untuk keluar rumah dihari minggu yang panas ini. Tadi pagi dirinya sudah mengirim pesan kepada Salsa, perempuan itu ternyata hendak pergi kerumah sakit menemani Audi. Hampir satu jam lebih Angkasa duduk menyender disebuah kursi dengan mata terpejam, tiba-tiba saja ada sebuah tangan menepuk bahunya pelan.

"Enak banget kerjaan lo tidur-tidur mulu"

Suara Pandu terdengar ditelinga Angkasa,membuat laki-laki itu langsung membuka kedua matanya. Diliriknya pandu yang sudah duduk di kursi bersebelahan dengan nya.

"Sendirian lo?"tanya Angkasa.

"Yoi,tapi katanya Erlang sama Mahen mau nyusul"balas Pandu

Angkasa hanya mengangguk pelan,ia kembali memejamkan kedua matanya,menikmati angin yang berhembus pelan.

"Gimana hubungan lo sama om Pratama?"tanya Pandu.

"Udah baikan..."

"Kalau lo dengerin omongan anak-anak vegos kemarin,pasti lo udah baikan dari dulu"ucap Pandu.

"Hmm..."

"Kalau hubungan lo sama Salsa?"tanya Pandu,seolah penasaran dengan hubungan asmara sahabat nya ini.

"Masih sama..."

Pandu tertawa pelan "betah banget si doi nunggu'in kejelasan dari lo. Kalau gue jadi dia,udah mending ninggalin lo daripada nemenin lo"

Angkasa menyunggingkan senyumnya "itu yang buat gue makin cinta sama dia"

"Cinta-cinta tai! Kalau cinta ya dijadiin pacar bukan lo gantungin kayak gini"ucap Pandu.

"Seharusnya lo tau alesan gue kenapa gak pacarin Salsa"

"Terlepas dari semua alasan lo,cewe itu butuh kepastian bro. Kalau lo ngejebak dia didalam hubungan yang gak jelas kayak gini,lama-kelamaan dia bakalan bosen. Dia bakalan anggep kalau perhatian bahkan bentuk sayang yang lo kasih selama ini cuma main-main"

"Dia itu juga cewe,makhluk ciptaan Tuhan. Punya rasa,raga sama hati. Kalau lo terlalu nyepelein itu semua,tiati ditinggalin baru tau rasa lo"

Angkasa tersenyum tipis,semua ucapan Pandu itu tidak akan pernah menjadi ketakutan nya. Selama Salsa merasa nyaman dengan hubungan yang mereka jalani ini dan selama dirinya memang memiliki niat baik untuk semuanya,tidak ada yang perlu ditakutkan. Salsa akan seluruh menjadi miliknya,dirinya akan terus melindungi perempuan itu.

"SENDAL JEPIT GUE PUTUS NJIR!!"Teriak Erlang yang baru saja masuk kedalam kamar Angkasa bersama dengan Mahendra.

"Dari tadi heboh bener,tinggal beli. Kea orang susah lo. Sendal gitu doang emang paling bener dibakar"Kesal Mahendra yang sudah berjalan kearah balkon kamar Angkasa,menemui sang pemilik kamar dan Pandu.

"Lo mana tau berapa harga sendal jepit gue anjing"kesal Erlang.

Pandu mengernyit bingung melihat keributan dari kedua temannya sedangkan Angkasa memilih untuk tidak perduli.

"Sendal jepit siapa yang putus?"tanya Pandu.

"SENDAL GUE LAH BEGO! PAKE NANYA LO"Kesal Erlang menatap tajam Pandu.

"Perihal sendal doang,lo sampe uring-uringan kea habis diputusin cewe"Cibir Pandu.

"Sama aja lo kayak Mahen,doang-doang! Lo berdua pikir sendal jepit gue harga belasan ribu?? Itu satu sendal,bisa buat beli mas batangan lima biji"Kesal Erlang yang saat ini sudah duduk disamping Angkasa.

ANGKASA (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang