~Yang paling layak untuk menguatkan saat tak ada yang bisa menguatkan adalah diri kita sendiri~
Salsabila Narendraduhita💎"Apa kamu tidak bisa merubah sikap kamu yang satu ini?"Tanya Ibu Nina kepada Angkasa saat mereka telah berada diruang BK.
"Kamu itu sudah kelas sebelas dan sebentar lagi kamu naik kelas dua belas! Kalau sikap kamu masih juga belum berubah,Ibu pastikan kamu tinggal kelas"Ujar Ibu Nina.
"Itu anting kenapa masih kamu pakai? Bukan nya kemarin sudah ibu suruh buang! Kamu itu anak sekolah bukan anak jalanan jadi jangan berpenampilan seperti ini!!"Ujar Ibu Nina tapi tetap membuat Angkasa diam tak mau mengatakan sepatah kata pun.
"Angkasa,ibu tau kamu anak baik tapi perubahan sikap di diri kamu itu lambat! Ibu berharap kamu bisa merubah diri kamu sendiri! Kamu harus pintar untuk membuka mata dan melihat ke sekeliling kamu,bahwa masih banyak anak yang tidak seberuntung kamu"
"Tau apa ibu soal keberuntungan?"Tanya Angkasa menunduk menyembunyikan wajah nya.
"Ibu mengajari orang yang salah!"Angkasa mengangkat kepalanya lalu menatap guru nya itu.
"Didikan paling murni seorang anak ada di keluarga bukan di sekolah! Sekeras apapun ibu ingin merubah sikap saya kalau sejak kecil keluarga saya sudah mengajarkan saya untuk bersikap seperti ini.Itu gak bisa di ubah! Hidup saya itu hidup saya,yang menjalani saya bukan orang lain"Ujar Angkasa membuat Ibu Nina terdiam.
Laki-laki itu berdiri dari posisi duduknya,melangkahkan kaki nya kearah pintu ruangan yang tertutup.
"Keluarga kamu gak pernah salah untuk mendidik kamu,yang salah itu diri kamu sendiri! Kembali ke kelas kamu! Hari ini kamu ibu bebaskan,tidak ada hukuman apa pun! Tapi tugas kamu hanya memperbaiki diri!"Ujar Ibu Nina.
Angkasa keluar dari ruangan itu dengan nafas yang menahan segala amarah.Pagi ini,guru nya pun sudah ikut campur dalam kehidupan nya.Ia mengepalkan tangan nya sambil terus berjalan.
"Keluarga kamu gak pernah salah untuk mendidik kamu,yang salah itu diri kamu sendiri!"
Kalimat itu terngiang-ngiang di kepala Angkasa.Mata nya terus menatap tajam kearah depan.Tapi tiba-tiba dari arah yang berlawanan,terlihat lah seorang perempuan yang sejak kemarin selalu Angkasa temui.
Saat Angkasa terus berjalan hingga perempuan itu juga berjalan kearah Angkasa.Tapi saat jarak mereka sedikit lebih dekat,perempuan itu menggeser tubuhnya hendak berjalan ke sisi kanan Angkasa.
Tangan Angkasa mencengkram tangan perempuan itu. Mereka saling berhenti,tatapan perempuan itu terarah kepada Angkasa sedangkan Angkasa masih terus menatap kearah depan.
"Lepasin gue!"Ujar Salsa saat melihat Angkasa yang hanya diam saja.
"Kelas Lo masuk?"Tanya Angkasa masih menatap kearah depan.
"Masuk"Balas Salsa.
"Istirahat nanti gue ke kelas Lo"Ujar Angkasa.
Salsa mengernyit bingung "Mau ngapain?"
"Gue boleh jadi temen Lo?"Tanya Angkasa dengan tatapan yang mengarah kearah Salsa.
"Bukan nya kemarin Lo ngomong kalau Lo gak mau temenan sama gue?"Ujar Salsa membuat Angkasa semakin mencengkram pergelangan tangan Salsa.
Laki-laki itu menatap mata Salsa yang juga tengah menatap nya.Ia sedikit tersenyum,membuat Salsa menaikan sebelah alisnya bingung.
"Gue orang yang suka emosian,gak pernah suka sama omongan orang lain yang mandang kehidupan gue,sorry kalau kemarin sikap gue bikin Lo bingung.Tapi gue tulus mau temenan sama Lo"Ujar Angkasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGKASA (SELESAI)
Teen FictionAngkasa Brahanjaya, laki-laki yang menyukai permainan bowling. Ia juga dikenal sebagai ketua geng motor yang diberi nama Vegos. Memiliki lebih dari lima puluh anggota dengan enam angota inti yang tak lain adalah sahabat Angkasa sendiri. Sang ketua...