JANGAN LUPA FOLLOW AKUN MEDIA SOSIAL HOTKOPILATTE :
INSTAGRAM : -aksaralatte
TIKTOK : hotkopilatte
TWITTER : hotkopilatte•
•
•
HAPPY READING!
•
•
•
"Mungkin jika ada yang lebih tenang dari embusan angin,
maka jawabannya adalah rindu.
Berderap pelan meniti dinding kalbu.
Menikam sunyi dengan lagu sendu.
Lalu mendekap pilu bersama penantian pilu.""Tak bising,
tapi rindu tak pernah gagal mencekik sisa kewarasan."-hotkopilatte
Hujan dan kota ini,
Biarlah cinta ku titipkan mesra pada rintik hujannya.
Biarlah kasih yang tak pernah sampai ku titipkan pada helaan nafas semestanya.
Dan biarlah rindu ini ku titipkan pada gemerlap kota yang pernah kita tapaki bersama.Menjadi kenang,
Mungkin tak akan sehangat senja yang melambai pada malamnya,
Tapi, semua yang saya titipkan dalam kesunyian ini,
akan seramah embun pagi yang menyapa bumi seusai terbangun dari tidurnya.Kamu telah dicintai,
Cinta nyata yang tak bersuara."Karena sekali aksara hati itu bersuara, yang selalu aku tatap hanya punggungmu." Bola mata Gladia mengawang ke depan. Tatapannya kosong dengan seribu bahasa pilu yang mampu terbaca di sana.
Tawa yang pernah sama-sama membaur bersama deru nafas kotanya. Tawa yang pernah ikut menyumbangkan melodi pada hujannya. Dan tawa yang pernah sama-sama ada pada peluk hangatnya. Gladia baru tersadar, bahwa tawa itu tak pernah membawa nama cinta. Yang ada hanya pelipur lara. Gladia, dia pelipur lara untuk Arkan.
Kini Gladia duduk di depan Gazebo kelasnya. Bersama buku-buku tebal yang mulai diragukan keadaannya. Mengingat sedari tadi yang ia lakukan hanya berdiam diri.
"Glad, liat Lava nggak?"
Tepat sekali, suara Arkan menyambar indra pendengaran Gladia.
"Lava?"
"Iya, gue cari di kelasnya nggak ada."
Gladia menggeleng. "Gue nggak tau, dari tadi dia nggak masuk kelas."
Arkan mengangguk, "ya udah gue cari di tempat lain."
Maka dengan cepat, Gladia memanggil Arkan sebelum ia benar-benar pergi. "Ar!"
Setelah melihat Arkan berhenti, mematung dan menatapnya. Gladia mulai ragu-ragu. Yang ia lakukan hanya diam.
"Ada apa, Glad?" Arkan tampak mendesak.
"Gue butuh lo," cicit Gladia.
Seakan paham kemana arah pembicaraan Gladia, Arkan pun berdecak. Mengembuskan nafas kasar seraya memijit pelipisnya. "Glad, jangan sekarang."
![](https://img.wattpad.com/cover/296897742-288-k157889.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EPOCH [Selesai]✓
Teen FictionLavanya Yozita harus mengalami hal aneh di hidupnya. Karena setelah kecelakaan malam itu, dunia Lava berubah 360°. Lava mulai menjalani kehidupan aneh dan penuh teka-teki. Mulai dari bertemu Shaga, si pemuda asing yang perlahan-lahan berhasil menga...