[16] Kebutuhan Hati

1K 185 9
                                    


JANGAN LUPA FOLLOW AKUN MEDIA SOSIAL HOTKOPILATTE :

INSTAGRAM : -aksaralatte
                        -nadpilatte

TIKTOK : hotkopilatte
TWITTER : hotkopilatte

HAPPY READING!

“Kisah yang hampir sempurna itu telah ditulis habis oleh pengarangnya dengan akhir yang bahagia. Karena untuk menua bersama hanya diperlukan membuka lembaran epilog pada bukunya. Bukan pada perjalanan nyata. Sebab, kita adalah nyata yang fatamorgana.”

Tenang saja, cerita milik kita yang tak diselesaikan oleh pemilik alam semesta ini, kini telah ditulis habis oleh penulis awam yang bersandar pada semestanya. Bacalah bila kau ada waktu. Bukalah halaman terakhir buku itu. Sebab hanya di sana kau akan menemukan halaman paling membahagiakan yang saya beri judul; menua bersama.

hotkopilatte

===

[Kemarin di tik-tok ada yang komen suruh banyakin kata-kata kek di atas. Jadi nanti di setiap bab EPOCH insyaallah bakalan aku sisipkan kata-kata, ngoghey👍]

Satu lagi, aku mau pesen hal ini ke kalian. Barangkali kalian suka sama kata-kata yang aku buat atau mungkin dari penulis-penulis favorit kalian yang lain, tolong tetap memperhatikan hak cipta kalo mau menulis ulang yaa.
Tapi kan biar karya kakak dikenal banyak orang, kak...
• Saya suka karya kakak jadi mau ikut mempromosikan...

Iya, aku senang kalo kalian suka dengan karya yang aku buat dan jujur akan sangat membahagiakan kalo karya buatan aku dikenal banyak orang, tapi kalo ada yang menulis ulang tanpa mencantumkan nama penulis aslinya, apa itu bentuk mengapresiasi karya dari sang penulis asli itu sendiri? Jawabannya jelas TIDAK. Jadi, ayolah saling menghargai satu sama lain. Jadilah pembaca yang bijak. Kan biar sama-sama nyaman dan aman juga. Oke?

Udah itu dulu aja, sengaja aku kasih pesan di atas biar kalian baca hehe, karena aku ngerasa aku tetap punya tanggung jawab untuk mengingatkan kalian🤍


HAPPY READING!!!

Pada sore itu, di alas bumi yang berlukiskan manisnya semburat senja. Semesta membisikkan segenggam rahasia di keheningan sepi.

“Ada yang jatuh,” ucapnya.

Bukan linangan gerimis yang menepuk tanah dengan gemasnya.
Bukan juga daun kemuning yang ditiup helaan nafas dari alamnya.
Melainkan jatuhnya sepotong hati kepada sepasang kelopak teduh milik sang jiwa yang tak pernah sampai di pelukan.

Naas sekali memang,
untuk kesekian kali ada yang harus jatuh dan lumpuh.
Sebab untuk bangkit dan berlari menjauh adalah kemustahilan dari cideranya hati yang jatuh pada pesona (jatuh hati).

EPOCH [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang