[10] Seni Memahami

1.2K 216 9
                                    

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN MEDIA SOSIAL HOTKOPILATTE :

INSTAGRAM : -aksaralatte
                        -nadpilatte

TIKTOK : hotkopilatte
TWITTER : hotkopilatte

HAPPY READING!

Netra Shaga seakan terkunci pada seutas kalimat yang baru saja muncul di beranda Twitter-nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Netra Shaga seakan terkunci pada seutas kalimat yang baru saja muncul di beranda Twitter-nya. Seakan itu adalah bentuk persetujuan tanpa perlu bersuara, karena dengan begitu saja ia menekan tombol berbentuk hati dibagian bawahnya. Turut menyuarakan deretan huruf yang ditulis oleh akun bernama hotkopilatte.

"Follow ah, siapa tau berguna buat nge-pelet si lampir," gumam Shaga.

Begitu bibirnya selesai menyuarakan nama itu, perawakan Lava pun terlihat. Dengan sekresek minuman botol rasa jeruk dan dua bungkus roti. Keduanya kini berada di depan Alfamart seusai melepas diri dari jurang kesialan.

Shaga sedari tadi duduk di kursi depan Alfamart, kalo kata Lava, "lo sini aja, tampilan kayak bocil habis kecebur got begitu jangan coba-coba masuk ke Alfamart!"

Batin Shaga, "nggak ngaca."

Ya bagaimana tidak, karena terjebak di jurang kesialan pagi tadi, alhasil pakaian keduanya sangatlah kotor. Bahkan ada beberapa bagian baju dan celana yang robek.

Lava mengambil duduk di depan Shaga. Dimana Shaga langsung menyambar minuman yang Lava letakkan di atas meja, namun dengan segera Lava menampol tangan Shaga. "Tangan lo kotor!"

"Lah, gue mau minum bego," ucap Shaga dengan raut protesnya.

"Gue yang bukain," Lava berucap sembari membukakan tutup botol di sana, dan memberikan minuman tersebut untuk Shaga.

"Soswit banget si, kalo kata gue mah kita pacaran aja," celetuk Shaga santai yang kemudian meneguk minuman jeruk tersebut.

"Gue cekokin sianida juga lo!" sinis Lava.

Shaga tertawa renyah mendengar umpatan dari Lava, namun tak urung ia langsung menenggak minumannya sampai tandas. Tanpa mengalihkan pandangannya dari Lava sedikit pun, Shaga kembali angkat suara.

EPOCH [Selesai]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang