06. Kemusuhan

2.1K 185 5
                                        

Sekarang sudah pukul 9 malam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang sudah pukul 9 malam. Shani dan Gracia kini berada di satu ruangan yang sama. Yaitu, kamar Shani.

Mereka tengah merebahkan tubuhnya di kasur empuk milik Shani. Keduanya menatap langit-langit kamar yang sama.

"Buruan salin baju, Ge. Terus tidur, kamu kan kalau tidur susah banget dibangunin nya" Ujar Shani.

"Kali ini nggak. Kan dibangun langsung sama kamu. Dibangunin lewat telpon aja aku langsung bangun, gimana langsung" Jawab Gracia.

"Ya terserah kamu deh"

"Ci, ini kan udah nggak ditempat umum. Peluk boleh nggak, Ci?" Tanya Gracia.

"Gak" Jawab Shani singkat.

"Emang kenapa, Ci? Ah biasanya juga Cici yang langsung peluk aku" Tanya Gracia.

Mengapa setelah Gracia memanggil Shani dengan sebutan Cici, mendadak ia seperti anak kecil seperti ini? Lho emang Ci Gre bayi, Thor :(

Shani diam.

"Boleh ya, Ci? Peluk doang. Masa nggak boleh peluk doang" Gracia memohon menoleh ke arah Shani.

Shani kalah. Ia mengangguk.

"Iya sini. Janji peluk doang?"

"Gatau, Ci" Jawab Gracia cengengesan.

Shani menarik bibirnya untuk tersenyum. Tanpa aba-aba, Gracia langsung memeluk tubuh Shani dari samping. Memang sedikit bagian tubuh Gracia yang menindih tubuh Shani sebelah kiri.

"Aku berat nggak, Ci?" Tanya Gracia menatap Shani.

"Sedikit, Ge" Jawab Shani senyum.

Gracia dengan pelan memasukkan kepalanya ke ceruk leher milik Shani. Gracia tidak diam, ia terus bergerak mencari posisi ternyaman nya untuk ia tempatkan kepalanya di ceruk leher Shani.

"Ge, geli"

"Maaf, Ci. Aku belum dapet posisi yang enak buat meluk Cici nya"

Shani hanya berdehem. Ia menatap wajah Gracia yang nampaknya memang sedang mencari kenyamanan. Tak lama ia tersenyum.

"Oke dapet" Ucap Gracia.

"Karena udah peluk. Sekarang tidur ya?"

"Kamu aja yang tidur duluan. Aku masih mau meluk kamu. Masih mau cium aroma badan kamu dari deket gini" Jawab Gracia.

"Ya udah aku tidur duluan" Ucap Shani memejamkan matanya.

Tangan kiri Gracia kini bergerak ke arah Pipi Shani. Tenang, ia hanya menempelkan tangan nya disana. Ia mengelus pelan pipi Shani menggunakan tangan kirinya.

"Geli, Shania Gracia" Lirih Shani menempelkan tangan nya pada tangan Gracia yang ada di pipinya bermaksud agar Gracia berhenti.

"Maaf, Shani" Ucap Gracia lembut.

GLIMPSE OF US [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang