23. Cenderamata

1.4K 155 5
                                    

Siang ini Shani sudah berada di rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang ini Shani sudah berada di rumahnya. Ia juga sudah berada di kamarnya. Sekarang tangan nya tidak lagi ada kabel infusan yang menjalar. Tidak ada lagi bau rumah sakit. Tidak akan sarapan bubur setiap hari. Hanya saja keningnya masih harus di perban karena luka nya.

Shani tidak sendiri. Dikamar ada Rico, Sandra, Angelina dan yang pasti adalah Shania Gracia. Iya, dirumah ada Rico karena jadwal meeting nya di tunda.

"Ini baju nya" Ucap Angelina.

Ya, Angelina memang yang disuruh membawa tas baju Shani selama dirumah sakit. Padahal tadi Gracia yang ingin membawa, tapi Rico tetap menyuruh Angelina.

"Makasih ya, Dek" Ucap Shani.

"Ya, sama-sama" Angelina langsung beranjak pergi.

"Hey, Angelina.." Panggil Sandra.

"Ya udah, Papa sama Mama ke bawah dulu ya" Ujar Rico.

"Tutup pintu, Ge" Pinta Shani.

"Kenapa emangnya?" Tanya Gracia.

"Gapapa. Nggak suka aja pintu terlalu terbuka gitu" Jawab Shani.

Gracia menurut. Ia menutup pintu kamar Shani bahkan mengunci nya. Heh!

"Kamu mau pulang jam berapa hari ini?"

"Nanti jam 3 sore aja. Kayaknya aku mau numpang tidur dulu disini" Jawab Gracia.

"Ya udah sana tidur. Aku mau keluarin baju aku dulu dari dalem tas buat di taro di tempat kotor" Ucap Shani.

"Eh aku aja. Kamu jangan banyak melakukan kegiatan, Ci" Ujar Gracia.

"Dih kenapa? Aku udah gapapa, Shania Gracia. Kamu tidur aja" Ucap Gracia.

"Gapapa aku aja, Cici Shani"

"Ge, tidur!"

"Iy-iya tidur nih" Jawab Gracia.

Shani tertawa. Bahkan bentakan lembut Shani aja membuat Gracia menciut.

Gracia berjalan mendekati tempat tidur Shani. Ia merebahkan tubuhnya disana.

"Pinjem guling ya, Ci"

Shani hanya berdehem sebagai jawaban.

"Jangan lupa bangunin aku jam 3 sore. Kalau nggak dibangunin juga gapapa sih"

"Mau nya kamu itu mah, Ge"

Gracia senyum. Ia memejamkan matanya karena memang lumayan lelah badan nya. Hanya dengan waktu 5 menit, Gracia kini sudah nyenyak dengan tidurnya.

Sedangkan Shani, ia masih merapihkan baju-bajunya untuk ia masukkan ke dalam tempat cucian kotor. Setelah selesai, ia menempatkan posisinya di samping Gracia yang sudah sangat pulas itu.

Shani tidak tidur. Karena kalau ia tidur, siapa yang akan membangunkan Gracia? Jadi, ia lebih memilih untuk menonton televisi nya.

Sesekali Shani menoleh ke arah wajah tenang milik Gracia. Sangat lucu. Pipi gembul miliknya nya tertekan karena bantal guling yang ia peluk. Shani juga secara tidak sadar sering mengukir senyuman bahkan tawa kecil.

GLIMPSE OF US [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang