20. Belajar Rajin

1.6K 159 9
                                    

Gracia baru saja sampai di sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gracia baru saja sampai di sekolah. Hampir saja telat karena ia tidak dapat memprediksikan jalan Ibukota kalau akan macet seperti ini.

"Untung gue nggak telat" Ucap Gracia lega.

Setelah Gracia memarkirkan mobilnya, ia segera berjalan masuk menuju kelasnya. Di kelas sudah ramai dan tentu ada Feni serta Jinan.

"Aman di jalan?" Tanya Feni.

"Kalau aman nggak bakalan gue hampir telat gini, Fen. Jalan Ibukota macet ternyata" Jawab Gracia.

"Ya lagian siapa suruh lo mampir dulu ke rumah sakit? Pulang-pulang dari Jepang makin bucin aja" Ucap Feni.

"Ya suka-suka gue" Balas Gracia.

"Oh iya, Gre. Ada pertanyaan yang mau gue tanyain ke lo" Ujar Jinan.

"Apa?" Tanya Gracia.

"Kok lo pulang kemarin? Bukan nya hari ini ya lo baru balik? Terus kok lo tau Shani kecelakaan? Padahal lo belum baca chat gue ataupun Feni"

"Mama nya udah telpon pagi-pagi. Tante Sandra suruh gue pulang hari itu juga kalau dapet tiket pesawat, yaudah akhirnya gue pulang. Jam 10 gue terbang, dan mendarat di Indonesia jam 5 sore" Jawab Gracia.

"Keren juga temen kita satu ini, Fen. Dari Jepang bukan nya pulang tapi masih sempetin buat ketemu sama Shani"

"Ya gimana ya, gue di Jepang nunggu kabar baik dari Shani tapi Mama nya malah kasih kabar buruk. Gimana pun juga Shani pacar gue, Ji. Walaupun gue nggak tau dia masih marah atau nggak sama gue, yang penting gue temuin dia. Tapi ternyata, dia udah maafin gue dan dia siap dengerin cerita gue lagi tentang mantan gue"

"Bagus, Gre. Lo emang harus keluarin semua, jangan sampe ada rahasia apapun lagi antara lo sama Shani. Gue mendukung terus apapun keputusan lo" Ujar Feni.

Gracia tersenyum, "Makasih ya, Fen. Oh iya, ini uang buat kalian karena udah jagain Shani selama gue di Jepang. Walaupun akhirnya Shani lecet. Tapi yang penting ini bukan kelalaian lo berdua" Ucap Gracia mengeluarkan dompetnya.

Feni dan juga Jinan menahan tangan Gracia, mereka berdua menggeleng.

"Gausah, Gre. Gue sama Feni ikhlas bantuin lo buat jagain Shani disini. Simpen aja uangnya. Itu uang lo yang dikasih sama orang tua lo, nggak seharusnya gue sama Feni terima. Cukup ya lo kasih uang ke kita"

"Ji? Tumben? Lo kesambet apa?"

"Gue nggak kesambet apa-apa. Tapi seriusan, mulai sekarang lo nggak usah kasih kita uang setiap ngelakuin apa-apa. Terutama beliin gue sama Feni makanan. Ya jarang-jarang sih boleh, tapi kalau setiap hari jangan lagi ya, Gre. Gue punya uang sendiri kok, kalau gue pake uang lo mulu, terus uang gue gunanya buat apa?"

Feni tersenyum, akhirnya Jinan berada di jalan pikirannya yang lurus.

"Ya udah kalau itu mau kalian. Tapi kalau kalian lagi butuh sesuatu bilang gue aja ya. Jangan pernah sungkan, karena kalian juga sering bantuin gue dalam segala hal. Awas aja kalau kalian ada masalah terus nggak mau berbagi ke gue!"

GLIMPSE OF US [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang