📍 𝓝𝓸𝓽𝓮𝓭 : 𝓢𝓾𝓭𝓪𝓱 𝓢𝓮𝓵𝓮𝓼𝓪𝓲
📍 ꜰɪᴄᴛɪᴏɴ ʙʏ ʙɪʀᴜᴀᴅᴅɪᴄᴛᴇᴅ
Pasti kalian sangat tidak asing dengan tajuk cerita ini. Glimpse of Us adalah lagu yang dinyanyikan oleh Joji. Ada makna yang sangat dalam di lagu ini. Menceritakan kisah lelaki k...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Mata Gracia belum juga ngantuk. Mungkin karena ini efek ia baru bangun tidur jam setengah sembilan tadi.
"Kamu tidur, Ge. Ini udah malem, kamu kan susah di bangunin nya"
"Aku belum ngantuk. Kan aku tadi baru bangun tidur. Mending kamu aja ya yang tidur, ini udah malem. Kamu nggak boleh tidur malem-malem tau" Ucap Gracia.
"Kamu naik kesini ya. Ini tempat tidurnya luas kok. Aku nggak mau badan kamu balik dari sini malah pada sakit, Ge" Pinta Shani.
Memang benar, bangsal Shani lumayan besar. Cukuplah untuk dua orang walaupun harus tidur dengan satu gaya.
"Gausah, aku disini aja. Udah kamu tidur buruan" Ucap Gracia menolak.
"Ya makanya naik ya. Tidur berdua disini. Aku nggak bakal kesempitan kok. Lagian kabel infusan aku adanya di kanan, kan kamu tidur di samping kiri aku"
Gracia menurut. Ia mengangguk setuju. Ia melepas jaketnya dan juga sepatunya. Shani menggeserkan posisi tidurnya agak ke kanan memberi ruang sebelah kiri untuk Gracia tidur. Ini ia yang meminta.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gracia merebahkan tubuhnya pelan di samping kiri Shani. "Kalau kesempitan bilang ya" Ujar Gracia.
Shani mengangguk.
"Yaudah kamu tidur. Kalau nanti kaki aku nggak bisa diem harap dimaklumi"
Shani tertawa. Ia tahu, Gracia memang jika ada orang disampingnya kaki nya pasti akan mendusel kaki orang disampingnya.