1

84.5K 10.8K 2.4K
                                    

Baca 'Nyonya Duchess'dulu biar ngerti alurnya bestieee🦀
Yang udah baca tapi lupa alur, monggo baca ulang😽🔪

••••••••••

🦋🦋🦋

Happy Reading

🦋🦋🦋

•••••••••••

Aku masih tidak mengerti apa arti dari pertemuan kita. Aku juga berpikir, apakah kau memang benar-benar nyata atau hanya imajinasi ku saja selama ini?

-Nurallisa Rulline-

••••••••


Empat jam.

Sudah sekitar empat jam sejak pintu itu di tutup bersamaan dengan menyalanya lampu pertanda operasi tengah berlangsung.

Perkataan sang anak tadi pagi yang mengatakan akan mengalami kecelakaan terus saja terngiang-ngiang di otaknya. Bagaimana anaknya itu bisa tau jika akan di timpa musibah? Sempat dia pikir jika anaknya itu adalah seorang cenayang tapi segera dia tampik mengingat situasi saat ini. Air matanya terus mengalir dengan bibir yang tak henti-hentinya memanjatkan doa pada sang kuasa agar memudahkan operasi anaknya.

Entah keberuntungan atau kemalangan. Hanya anaknya saja lah yang selamat dari kecelakaan maut itu. Dia tidak tau haruskah dia bersyukur atau menyalahkan keadaan karena kondisi anaknya yang di ujung tanduk. Bisa dikatakan jika anaknya itu berada di ambang kematian jika saja tidak cepat-cepat dilarikan ke rumah sakit. Operasi mendadak pun langsung dilakukan, bahkan anak sulungnya yang seharusnya hari ini cuti, kini dengan keinginan kuat memimpin operasi untuk adiknya yang tengah dalam keadaan kritis.

Pendarahan otak serta keretakan tulang tengkorak. Keadaannya sangat parah, bahkan para dokter cukup takjub karena korban itu tetap bertahan walaupun di kondisi seperti itu. Sebuah bus bertabrakan dengan truk dan terjatuh ke jurang sampai meledak, bukankah sangat mustahil untuk selamat dari kecelakaan seperti itu?

"Ini salah Zoya..."

Emillie menatap anak keduanya dengan pandangan yang sulit di artikan. Wajahnya benar-benar kacau dengan mata yang membengkak dan air mata yang masih saja mengalir.
"Bukan salah siapa-siapa. Ini sudah takdir." Lirihnya.

"Tapi bun, andai aja Zoya....andai aja Zoya bisa jemput Alisa.....andai Zoya gak milih buat jalan-jalan sama temen-temen Zoya..." Kembali menangis dengan nafas yang sesekali tercekat. Hatinya begitu terasa sakit, membayangkan jika sang adik akan meninggalkannya benar-benar sangat membuatnya takut luar biasa.

Mendengar itu, tangis Emillie kembali pecah dengan sesegukan hebat. Tak bisa dia tampik jika di hati kecilnya dia sempat menyalahkan Zoya. Andai saja anak keduanya itu menjemput Nura, maka semua ini tidak akan terjadi. Emillie memeluk Zoya dengan sangat erat, begitupun dengan Zoya.

"Maafin bunda....cukup doakan yang terbaik buat adik kamu, kamu nggak salah nak. Nggak ada yang salah di sini. Ini sudah takdirnya," bagaimanapun Emillie adalah seorang ibu, dia tidak akan bisa menyalahkan anaknya sendiri karena kecelakaan itu.

Berbeda dengan Raka yang hanya diam dengan mata tertutup. Tetapi ketahuilah, di balik matanya yang tertutup dan sikapnya yang tenang terdapat sebuah badai luar biasa di dalam dirinya. Menahan mati-matian amarah yang ingin meluap begitu melihat keadaan putrinya yang sangat membuatnya hancur berkeping-keping.

Nyonya D'Valter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang