20

22.2K 2.8K 298
                                    

🦋🦋🦋

Happy reading

🦋🦋🦋

••••••••••

Sudah dua hari ini Nura hanya diam mengunci diri di dalam kamar dan keluarganya benar-benar dibuat menjadi kembali khawatir tentang keadaannya.

Duduk di atas tempat tidur dengan memeluk kedua lututnya, pikirannya terus saja melayang pada apa yang Zeus katakan sebelum benar-benar menghilang dari hadapannya.
"Dia cuma bercanda aja kali ya?"

"Tapi kalo serius gimana?" Kepalanya terasa berdenyut memikirkan ini.

Menolehkan wajahnya ke samping, melihat ponselnya yang mati dengan wajah lesu. Arsen sama sekali tidak mengabarinya, jangankan menelponnya, mengirim pesan saja tidak. Sebenarnya bisa saja dia yang menghubungi pria itu lebih dulu akan tetapi dia benar-benar belum siap untuk bertemu dengannya, ataupun mendengar suaranya. Dia takut apa yang dia pikirkan dua hari ini ternyata benar adanya.

"Tapi nggak ada yang aneh sama mas Duke selama ini,"

"Dan ya, kalo semisal emang beneran terus kenapa? Mas Duke tetep mas Duke kan?"

Membulatkan tekadnya, dia mengambil ponsel dan mencari nama yang akan dia hubungi. Satu panggilan tidak juga di angkat, dua panggilan pun tidak di jawab juga, hingga ke sekian kalinya dia menelpon pria itu tetapi tidak ada yang di angkat sama sekali dan itu benar-benar membuatnya kesal bukan main. Pesta ulang tahun perusahaan tinggal tiga hari lagi dan sama sekali tidak ada kabar dari pria itu.

Nura bangkit dari duduknya dan berganti pakaian, ia berencana ke salon untuk kembali mengecat rambutnya menjadi pirang. Entah kenapa dia suka sekali dengan warna rambut itu. Beberapa saat kemudian dia keluar kamar dengan hanya membawa ponsel dan kartu kredit yang Arsen berikan padanya.

"Ya ampun Alisa! Kamu kenapa dua hari ini nggak keluar kamar?! Bikin satu rumah panik tau nggak!" Seru Emillie yang datang tergesa-gesa dari dapur dengan membawa centong nasi.

"Hehe maaf Bun, Alisa cuma mau sendirian dulu tapi sekarang udah balik normal lagi kok, tenang aja." Jawabnya.

Melihat dari atas sampai bawah dengan kening mengerut, Emilie merasa ada yang aneh dari anaknya itu, tetapi apa? Lama sekali dia berpikir sampai tiba-tiba memekik kencang,
"KAKI KAMU KOK UDAH SEMBUH?!"

Karena teriakan itu membuat Raka yang berada di halaman depan langsung berlari masuk ke dalam dan menghampiri anak dan istrinya.
"Ada apa, Bun? Ada apa?"

"Itu! Kaki anakmu dah sembuh dalam dua hari!"

"Ya syukur kalo gitu," jawab Raka enteng yang mendapat geplakan dari Emilie dengan centong nasi yang ada di tangannya.

"Harusnya kaget gak sih!" Gemasnya dengan kelakuan suaminya itu.

"Astaga kageeeettt!" Raka mengangkat kedua tangannya dengan ekspresi sok kagetnya yang dibuat-buat.

"Dah di sembuhin sama Dewa Zeus, udah ya Bun, Yah, Alisa buru-buru mau keluar dulu, Bubaayy!!" Dia langsung ngacir keluar rumah dan tak lupa mengambil kunci mobil yang ada di dekat pintu utama.

Nyonya D'Valter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang