10

45.4K 7.6K 1.5K
                                    

🦋🦋🦋

Happy reading

🦋🦋🦋

••••••••••

Note : gambar tidak mempengaruhi jumlah kata karena aku buat tetep sama, cuma aku tambahin gambar ilustrasi aja. Jadi yang protes nanti keliatan pendek karena kemakan gambar, itu bener-bener salah besar! Karena emang porsi katanya cuma segitu⚠️

••••••••••


Mengerutkan keningnya saat sinar matahari menyerobot masuk melalui celah-celah gorden di kamarnya. Bukannya bangun, ia malah menarik selimutnya hingga menutup seluruh tubuhnya sampai di atas kepala. Baru beberapa saat dia kembali tertidur lelap, suara alarm kembali membangunkannya.

Dia hanya membuka matanya tanpa beranjak dari posisinya saat ini. Tidak ada niatan untuk mematikan alarmnya, tetapi dia juga tidak tahan dengan suara bodoh itu. Memikirkan semua ini, benar-benar sangat merepotkan.

Setelah acara malas-malasan yang menjadi rutinitas di pagi hari. Gadis itu pergi membersihkan diri dan bersiap-siap untuk kuliah pagi.

"Jadi pengen balik ke kerajaan Emerald." Monolognya.

Menyiapkan mata pelajaran hari ini, ia menatap satu buku yang menyita perhatiannya.
"Bahasa Inggris?" Seperti melupakan sesuatu yang penting, dia berpikir sejenak. Ingatan apa yang mengenai bahasa Inggris?

"Hah!" Terkejut saat mengingat sesuatu, dia cepat-cepat mengambil ponselnya dan mencari kontak yang akan ia hubungi.

Baru satu detik dia menelfon sudah tersambung dengan seseorang di seberang sana.
"Mas Duke?" Tanyanya takut-takut karena takut jika yang ia alami hanyalah mimpi.

"Sudah bangun? Ku kira kau masih tidur karena pesanku belum kau balas sama sekali."

Tersenyum cerah dengan jantung berdebar-debar,
"Nanti aku ada mapel bahasa Inggris, mas Duke yang ngajar kan?"

"Tentu saja. Mau ku jemput?"

Nura menggeleng walaupun Arsen tidak dapat melihatnya,
"Nggak usah, aku dianter sama ayah. Dia udah pensiun jadi mau ngebayar apa aja yang udah dia lewatin semasa jadi pilot."

Tidak ada jawab dari sana membuat Nura mengerutkan keningnya, belum juga membuka mulutnya, ia mendengar Arsen menghela nafas berat.
"Mas Duke kenapa? Ada masalah?"

"Aku hanya iri."

Kini giliran Nura yang terdiam, sepertinya ada masalah dalam keluarga Arsen.
"Mas Duke mau join?"

"Apa?"

"Mau jadi anak ayah aku nggak?"

"Bagaimana caranya?"

"Nikahin aku lah." Jawab Nura spontan yang diakhiri dengan tawa dan dibalas kekehan oleh Arsen.

"Kau masih kecil, honey. Pikirkanlah pendidikan mu dahulu, biar aku yang bersabar untuk menunggumu."

Nura langsung mleyot dan terbaring di atas lantai karena ucapan Arsen.
"Nikahin dedek bang."

Tawa Arsen kembali terdengar.
"Sudah cukup, kau belum sarapan kan? Cepatlah sarapan dan berangkat ke kampus. Aku tidak suka ada yang terlambat di jam pelajaran ku. Sekalipun itu kau, honey. Mengerti?"

Nyonya D'Valter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang