15

23.1K 3.7K 1.5K
                                    

🦋🦋🦋

Happy Reading

🦋🦋🦋

••••••••••

Kalo rame, nanti siang bakalan aku up lagi! Silahkan vote dan komen💜🦋😽

Seikhlasnya aja:)

••••••••••

CtArr!!

CTARR!!

CtaRr!!

Untuk beberapa waktu Nura hanya bisa menghindar, tidak ada kesempatan baginya untuk mendekat barang seinci pun. Yang ada, dia malah terus mundur dan menghindar seperti pengecut. Apalagi debu terus-menerus beterbangan akibat cambukan dari Kazuma yang membuat jarak pandang Nura semakin terkikis. Nura jadi tau mengapa Kazuma memilih cambuk sebagai senjata.

Dia bener- bener mahir menggunakan cambuk. Ini bakalan sedikit nyusahin gue... -- Batin Nura dengan senyuman miring yang muncul di sudut bibirnya.

"KENAPA KAU TERUS MENGHINDAR??!! TAKUT, HAH?!" Tawa Kazuma semakin menggelegar seperti monster yang ada di film-film.

Banyak celaan yang Nura dapatkan dari berbagai penjuru, bahkan tawa mengejek pun memenuhi stadion.

"Gue nggak setolol itu buat maju ngelawan elo! Kalo pengen gue maju, seenggaknya kasih gue celah dikit!"

"Ah, itukah mau mu? Baiklah-baiklah, akan ku kabulkan." Kazuma tersenyum remeh pada Nura yang mulai melangkah maju. Jangan heran dengan Kazuma yang bisa mengerti bahasa gaul Nura, karena dia sudah lima tahun tinggal di Indonesia.

Inilah jadinya jika kau terlalu meremehkan lawan mu, nona.
-Batin Kazuma.

Dia petarung jarak jauh, kalo gue mendekat mungkin bisa dengan mudah ngalahin dia.
-Batin Nura.

Dengan gerakan cepat, Nura menerjang Kazuma begitu mendapat celah. Tapi, sesaat kemudian dia dibuat terkejut dengan ayunan tangan Kazuma yang memegang sebuah kapak menuju ke arahnya dengan kecepatan yang tak terduga. Dengan reflek dia meliukkan tubuhnya untuk menghindari serangan Kazuma.

CETAAAARRR!!

Bruk!

Punggungnya terasa begitu nyeri luar biasa dan bersamaan dengan sorak-sorai para bodyguard yang senang melihat dirinya tumbang.

Nafas Arsen semakin memburu dengan wajah dan matanya yang memerah dengan rahang mengetat kuat, otot-otot di pelipisnya bermunculan hingga leher. Keinginan menghabisi Kazuma semakin bertambah kuat.

"Kau harus menahan diri mu atau gadis itu akan terluka." Ancam Ale dengan pandangan lurus ke depan menatap pertandingan.

"Jika terjadi sesuatu pada gadis ku, aku tidak akan menahan diri sekalipun kau kakekku sendiri." Tajam Arsen yang sepertinya sudah kehilangan ketenangannya. Dia sudah seperti iblis yang menatap lapar pada musuhnya.

"Kau benar-benar tersihir olehnya ya..." Gumam Ale dengan senyuman penuh arti.

Sedangkan yang terjadi pada Nura saat ini, dia tengah terkekeh pelan dan bangkit tanpa kesusahan sama sekali.
Dia bukan petarung jarak jauh, cambuk cuma sebuah pengalihan semata. Sangat cerdik, tapi gak cukup buat ngelabuin gue. - Batin Nura yang sudah mulai mengerti.

Nyonya D'Valter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang