19

21.6K 2.8K 366
                                    

🦋🦋🦋

Happy reading

🦋🦋🦋

••••••••••

Karena selama dua hari ke depan Arsen memiliki urusan di Singapura, jadi Nichole lah yang mengantar Nura pulang. Entah kenapa Nura tiba-tiba saja terpikirkan bagaimana kehidupan Arsen sebelum bertemu dengannya. Teman-teman seperti apa yang dimilikinya dan apa saja prestasi yang diraih olehnya dan juga yang paling penting, Nura sama sekali tidak tahu hobi, makanan kesukaan dan juga hal apa yang paling dibenci oleh pria itu.

Selama perjalanan hanya diisi keheningan dengan Nura yang duduk bersandar dengan melihat jalanan kota dan Nichole yang fokus menyetir.

"Bang,"

"Hm?"

"Gimana cara Abang buat tau semua hal tentang kak Key? Kesukaan sama yang nggak dia suka gitu?"

Terdengar helaan nafas ringan dari Nichole, senyuman tipis terukir di bibirnya sebelum menjawab pertanyaan dari Nura.
"Keyra itu orangnya sederhana. Dia bakalan bilang kalo suka sama sesuatu dan nggak suka sama sesuatu, jadi Abang nyaman sama dia karena dia bener-bener terbuka sama Abang."

"Ter-terbuka??" Wajah Nura bersemu dengan pikiran yang tidak-tidak.

Nichole mendelik begitu tahu pemikiran suci adiknya itu.
"BUKAN TERBUKA YANG TERBUKA ITU!!" Tanpa sadar dia berteriak dengan wajah yang ikut tersipu. Sialan sekali Nura yang membuat pikiran Nichole ikut membayangkan yang iya-iya.

"Iya iya tauuu, lagian Alisa cuma bercanda aja kok!" Nura ikutan ngegas.

"Bercanda tapi mukanya merah gitu!"

Nura terkekeh seraya menggeleng pelan,
"Abang libur kan hari ini? Udah puas-puasin noh main sama kak Key! Bikin dia tepar sampek pagi!"

"ALISAAA!!"

"Lumayan nambah ponakan. Kembar lagi juga gapapa kok bang,"

"DIEM GAK!!"

"Bayangin bang, kak key buka--"

"AAAAAAAAAAAAA BLA BLA BLA BLA ABANG GAK DENGER!! ABANG GAK DENGER!!"

Nura tertawa terpingkal-pingkal karena baru pertama kali ini dia melihat Nichole yang lepas kendali dengan mulut komat-kamit berteriak hingga mengucap beberapa bahasa medis.

Hingga tibalah dia di pelataran rumah yang lumayan luas dengan pemandangan hijau. Bisa di lihat jika Emillie tengah mencuci mobil di pelataran rumah dan Raka yang tengah menyiram tanaman, eh?!

Bukan keluarga kita kalo kelakuannya nggak aneh, - Batin Nura dan Nichole bersamaan.

Nichole keluar terlebih dahulu dan berlari kecil membuka mengambil kursi roda yang ada di bagasi dan membantu Nura untuk duduk di sana. Sepasang paruh baya itu tersenyum senang melihat kepulangan anaknya, mereka sebenarnya ingin menjemput Nura tadi tapi di tolak mentah-mentah oleh si bungsu karena sudah ada kakaknya yang akan mengantarkannya pulang.

"Yoo!!" Sapa Nura dengan tak sopannya seraya mengangkat sebelah tangannya.

"Udah bener kamu?" Tanya Raka tersenyum cerah dah menggeplak pundak Nura.

Nyonya D'Valter Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang