empat

52 7 0
                                    

4

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

4. Syaila










"Malam ini saya absen," kata Bayu kepada teman-temannya di tongkrongan. "Saya absen 2 minggu, ya?"

Haekal yang sedang mengunyah nasi bungkus pun mengerjab. "Kenapa lo? Sawan? Atau dihukum bunda lo?"

Bayu duduk di sebelah Jeff yang masih menyimak. "Dilarang Syaila."

Reo menyemburkan air putihnya. Ia menatap Bayu dengan mata membola. "Syaila??? Lo udah berhasil??"

Jeka yang baru saja datang dengan memakai sarung pun duduk di samping Reo lalu berusaha memahami topic yang dibicarakan teman-temannya.

"Berhasil." Bayu mengangguk. "Syaila nggak mau dibayar uang. Dia mau jadi pacar pura-pura saya asalkan saya berhenti tawuran 2 minggu."

Haikal dan Reo saling tatap.

"Lo sadar nggak, Bay?" Haekal menatap Bayu. "Ini secara nggak langsung, Syaila mau ngubah lo."

"Saya nggak sadar. Emangnya mau ngubah gimana?" Bayu menatap Haekal bingung.

"Kayak mau bikin lo jadi baik, gitu," jawab Haekal yang diangguki Reo.

"Emang selama ini saya kurang baik?" tanya Bayu menunjuk dirinya sendiri.

Reo menghembuskan napas, mencoba bersabar. Ia menepuk pundak Jeka, meminta cowok itu untuk menjelaskannya.

"Maksudnya biar lo nggak terlalu berandalan lagi, Bay. Ya, tujuan lo buat tawuran emang baik. Tapi, kan, kata tawuran itu bikin lo--eh, bikin kita dicap jelek sama mereka. Gitu," kata Jeka menjelaskan.

"Nah! Gimana? Lo milih tawuran apa Syaila?" tanya Haekal kepada Bayu.

"Syaila," jawab Bayu cepat.

"Waduh!" Haekal cengar-cengir.

"Lagian kalo masalah tawuran, saya bisa nyuruh pengawal saya buat turun tangan," jawab Bayu apa adanya.

"Serius lo??" Reo membulatkan mata.

"Serius," jawab Bayu. "Biar kalian kalo malem bisa istirahat, bisa scroll tiktok."

"Duh! Bayu hapal kegiatan gue, Kal!" Reo berseru senang. Ia menutup wajahnya menggunakan satu telapak tangan. "Gue jadi malu!"

"Jeff, lo diem mulu kayak candi! Kenapa, lo? Mikirin Alice, ya?" Haekal menaik turunkan alisnya, menggoda Jeff.

Jeff berdecak. "Nggak."

"Oh." Haekal mangut-mangut lalu menendang kaki Reo membuat Reo paham.

"Jadi kalo Alice jalan sama yang lain, nggak lo pikirin, nih?" Kini, gantian Reo yang menggoda Jeff.

"Ya ... mikir," jawab Jeff tenang.

"Gue yakin kalo Alice denger, dia pasti langsung kayang!" seru Haekal lalu tertawa.

DEVOUR THE DEAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang