enam

54 7 0
                                    

6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

6. Love language







"Apaan tuh, Bay?" Haekal melongok ke depan, berusaha melihat apa yang ada di meja Bayu.

Bayu mengerjab. Ia mengambil tottebag di meja lalu memperlihatkan kepada Haekal. "Tottebag. Mata kamu minus?"

Reo tertawa.

Haekal memutar bola mata. "Gue nggak minus. Gue juga tau kali kalo itu tottebag. Maksud gue itu isinya apa?"

"Oh, dress, Kal." Bayu kembali meletakkan tottebagnya di meja.

Reo yang ada di seberang kanan Haekal pun mengerjab. "Ngapain lo sekolah bawa dress?" tanyanya. "Mau ngebanci, Bay?"

"Mulutmu, Re," tegur Jeka.

"Ini buat Syaila. Dari bunda saya," kata Bayu kepada teman-temannya.

"Serius lo??" Reo membulatkan mata. Bayu mengangguk. "Emangnya nyokap lo udah pernah lihat Syaila, Bay?"

"Belum," jawab Bayu. Jeff pun mengangkat kepala, ikut menyimak.

"Kok dikasih dress?" Haekal kebingungan.

"Ya emang ngasih dress aja nggak boleh?" Bayu ikut bingung.

Reo menatap Jeka, meminta pertolongan membuat Jeka mengangguk.

"Tante Kayla kan belum pernah ketemu Syaila. Biasanya, mama-mama yang belum pernah ketemu sama calon mantu itu nggak pernah ngasih-ngasih gitu ke calon mantunya, Bay. Gitu," kata Jeka lalu meringis saat melihat Bayu yang diam berpikir.


"Tapi kok bunda udah exited, ya?"

Teman-teman Bayu diam. Reo memelototi Jeka, meminta cowok itu untuk menjelaskan.

Lagi-lagi Jeka menjelaskan. "Bunda lo pasti seneng karena lo punya pacar."

Bayu mangut-mangut. "Saya ngasih dressnya harus gimana?"

"Ya jelasin aja, Bay," kata Reo. "Kalo perlu, lo harus bikin Syaila inget lo setiap waktu."

"Maksudnya?" Bayu mengerutkan kening.

"Kayak pas mau pergi, lo tepuk-tepuk kepalanya. Atau lo pegang pipinya. Atau lo peluk dia bentar." Haekal mendadak semangat saat membahas hal-hal romantis.

"Emang boleh kayak gitu? Kata bunda--"

"Bay, sekeras apapun cewek, pasti pelan-pelan bakalan luluh kalo lo perhatian sama dia," kata Haekal.

"Itu kalo love language-nya Syaila phisycal touch," komentar Jeff membuat semuanya menoleh. "Kalo acts of service, gimana? Yang ada Syaila bakalan ilfeel."

"Lo bener," kata Haekal. "Tapi nggak ada salahnya dicoba."

"Nggak, deh, jangan gitu. Haekal, ah! Lo sesat amat!" Reo menggeplak kepala Haekal membuat Haekal mengerucutkan bibir.

DEVOUR THE DEAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang