20

6.4K 220 11
                                    

Guys aku tau part ini gajelas banget, tapi mau gimana lagi ya. Suasana hati lagi buruk, pikiran juga lagi ribut. So, aku akuin ini tuh jelek banget. Jangan dihujat loh, mentalku belum sekuat itu!

Happy reading

Bel istirahat berbunyi nyaring, membangunkan Sean yang terlelap dengan Vio di pangkuannya. Setelah menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retinanya, Sean langsung menegakkan tubuhnya yang sedikit merosot.

Pergerakan Sean itu tentu saja mengganggu Vio yang menyandar sepenuhnya ke tubuhnya. Gadis itu merengek kecil, masih mengantuk.

Sean mengelus punggungnya lembut. "Bangun ya, kita ke kantin, anak-anak udah nungguin." Sean mengecup puncak kepala Vio berkali-kali.

Vio mendongak menatap wajah tampan Sean dengan mata menyipit, silau dengan cahaya lampu dan matahari dari jendela UKS.

"Mata Vio masih berat, ngantuk." Vio menjatuhkan kembali kepalanya di bahu Sean.

Jari Sean menari di atas ponsel. Melihat jam, sekalian meminta tolong agar teman-temannya memesan makanan untuknya dan Vio.

Para pangeran tampan (6)

Anda
Tlg pesenin nasgor, air
mineral, sama jus blueberry.

Rio
Siap, mas. Ada lgi? 📋

Deo
Sekalian dng bakso pedes sma es teh satu

Rio
Pesen sndiri sana, punya kaki kan lo

Deo
Yailah pelit amat lo, dsar minuman seribuan

Rio
Yee, dasar biskuit gopek an

Deo
Pesenin sekalian kenapa sih
lagian hari ini tugas lo ya yang mesen

Rio
Ya lo juga bantuin dong njing tangan cuman dua mana mungkin bisa ngangkut semuanya

Keano
Heh, gk usah bacot disini, menuh menuhin notif aja. Bicara langsung gblok kalian sebelahan.

Kenan
Lo jg sm gblknya

Anda
Cpetan, Vio mau makan!!

Sean meletakkan ponselnya di samping tubuh dan mulai membangunkan Vio yang sudah tidur kembali.

"Bangun dong Sayang, ayo ke kantin makan dulu." Sean menepuk pipi Vio dengan pelan.

"Bangun dulu, Sayang. Makan dulu ayo." Sean menurunkan Vio dari pangkuannya membuat gadis itu merenggut tak terima.

Setelah Sean selesai membenahi pakaiannya yang sedikit kusut, dia lanjut merapikan seragam Vio yang juga sama dengannya.

"Ayo turun," ajak Sean yang sudah berdiri di depan pintu UKS.

Vio yang masih duduk di atas ranjang mengerucutkan bibirnya kesal. Kakinya dihentakkan ke lantai dan berakhir menjerit sakit. Dia lupa dengan luka di lututnya.

violetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang