23

3.8K 164 4
                                    

Malam ini Lion's benar benar melakukan night ride dengan Vio, Abi, Cherry juga Andre sebagai tambahan. Semuanya kompak menggunakan pakaian serba hitam. Kenan memimpin di depan dengan Azam yang membonceng Abi di sebelah kanannya dan Keano di sebelah kiri. Sean dan Vio berada tepat ditengah-tengah barisan. Itu posisi tetap saat Vio ikut diantara mereka.

Semuanya berjalan lancar dan seru, mereka hanya sekedar keliling kota beramai-ramai, tanpa tujuan yang jelas hingga seruan Keano yang mengusulkan untuk ke pantai membuat yang lain ikut menyorakkan kata pantai. Tentu saja Kenan yang memimpin mengikuti kemauan anggotanya.

Berakhirlah mereka di pantai yang malam ini terlihat terang karna bulan sedang penuh. Dan sepertinya ini memang sudah direncanakan oleh Keano dan yang lainnya. Mereka membawa petasan yang entah disimpan dimana sehingga yang lain tidak sadar.

Vio dan Cherry menjadi yang paling antusias dengan berlari ke arah pantai yang berombak kecil. Ramainya suara anak Lion's beradu dengan suara ombak yang seakan mengejar Vio yang terus berlari saat ombak datang.

Gadis itu tertawa riang, seakan baru pertama kali bertemu pantai. Cherry sendiri memilih menggulung jeansnya dan dengan sengaja membiarkan ombak menerjang kakinya. Dinginnya air laut dan angin malam tak dihiraukan oleh gadis dengan rambut dikepang dua itu.

Anak Lion's yang melihat menggelengkan kepala. Mereka juga melakukan kegiatan mereka masing masing. Beruntungnya Kenan peka memilih pantai yang sepi pengunjung dan sedikit jauh dari kota sehingga mereka tak akan mengganggu atau pun diganggu orang lain.

Azam yang sedang menyulut sebatang rokok menatap Abi intens. Gadis manis itu sedang menatap sesuatu di telapak tanggannya dengan sangat fokus. Sesekali dia terlihat berbicara dan tertawa.

Abi yang mungkin sadar sedang diperhatikan menoleh, menatap Azam dengan senyum mengembang.

"Azam, ada kerang!!" Teriakan Abi membuat semua orang tanpa terkecuali menoleh melihatnya, membuat gadis itu jadi kikuk dan membalikkan badan membelakangi semua orang.

"Lah, anjir. Kok gue baru sadar kalo disini ada cewek selain Vio sama yang satunya tadi."

Juna menatap Abi yang sekarang sudah didatangi Vio. Sedangkan Cherry memilih menempel dengan sang pacar, dingin katanya.

"Temen barunya Vio itu, Abi namanya. Anak baru juga di sekolah. Masa lo gatau sih?" Rio menatap Juna heran.

Abi yang saat hari pertama saja sudah terkenal karena menolong Vio tidak dikenali oleh Juna yang biasanya paling update tentang cewek.

Bisa dibilang Juna itu buaya paling top di sekolah. Hampir semua siswi disekolah pernah menjadi pacarnya. Jadi, sedikit aneh jika dia tak mengenal Abi. Gadis itu masuk kategori manis yang tak membosankan. Juna biasanya tak kan melewatkan satupun gadis seperti Abi. Katanya itu tipe favoritnya.

"Udah tobat lo ya." Adi menatap Juna dengan jenaka.

"Enggak, anjir. Gue kan ada lomba jadi gak ada disekolah beberapa hari ini, baru balik tadi pagi gue. Lo pada jadi temen kok gatau sih kalo gue pergi. Wah parah sih ini." Juna memasang wajah cemberut yang mendapat lemparan jaket dari Keano.

"Jijik, anjing!" sarkasnya setelah menghisap batang nikotin yang diapit di antara jemarinya.

"Eh gimana kalo kita nginep aja? Bikin tenda?" Cherry mengusulkan ide yang muncul secara tiba-tiba di dalam kepalanya.

"Sayang ...." Andre menegur kekasihnya yang terlihat nyaman sekali dengan komplotan adik kelasnya ini. Andre hanya takut mereka tak nyaman dengan sikap sang kekasih yang terlalu cepat merasa akrab.

violetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang