Sebulan yang lalu~
Diusia kandungan 2 bulan Airin kehilangan janinnya, ia mencoba tegar dan ikhlas karena semua sudah takdir Allah.
Egi duduk ditepi ranjang, sedangkan Airin duduk berselonjor "Sabar ya sayang..." Mereka baru saja pulang dari rumah sakit sejam lalu.
Egi membelai pipi Airin dengan punggung jarinya, Airin tersenyum kecil "Iya A' aku ikhlas..."
Egi menghela nafasnya "Iya Aa' tahu kamu udah ikhlas, tapi kamu boleh kok nangis... Ada bahu Aa' buat kamu bersandar, sayang..."
Airin menunduk, kedua tangannya saling meremas diatas pangkuannya, lantas Egi bergeser lebih dekat dan menarik lembut dalam pelukannya.
"Nggak papa sayang... Kamu boleh nangis... Itu wajar... Itu manusiawi..." Egi mengusap punggung Airin dan menepuk-nepuk lembut. Pasalnya Airin tidak sekalipun menangis setelah musibah ini, tapi Egi tahu Airin hanya bersikap tegar agar keluarga tidak khawatir.
Airin menyembunyikan wajahnya dibahu Egi dan tubuhnya mulai bergetar lalu terisak dan semakin erat memeluk Egi "Dedek udah di surga, dia akan menjadi penolong kita diakhirat nanti... Ambil hikmahnya ya sayang..."
Egi mengulum bibirnya agar tidak ikut terisak, ia mencoba untuk tetap kuat demi Airin.
"Habiskan semua air matamu malam ini... Luapkan rasa sakitmu pada Aa'...." Egi mengecup pangkal pipi Airin setelah ia membisikkan kata tersebut.
Diluar kamar Umi pun menangis lega akhirnya mendengar Airin menangis, karena ia tahu Airin menahannya selama ini.
"Udah mi, kita masak aja buat makan malam..." Abi merangkul Umi dan menuntunnya untuk menuju dapur.
"Huum... Bi..."
.....
Selama hampir setengah jam Airin meluapkan semua rasa sakit yang ia bendung, dibahu sandaran ternyaman dalam hidupnya ia melepas semua."Makasih A'..."
"Itu memang tugas Aa', dan sekarang tugas Aa' bikin kamu lebih bahagia lagi... Kamu mau kan berusaha bersama lagi?" Egi menghapus sisa air mata Airin dikedua pipinya.
Airin mengangguk dan memberikan senyuman walau tipis.
"Kamu adalah wanita kuat dan sabar yang pernah Aa' temui dan bersyukurnya lagi kamu adalah istri Aa' satu-satunya...."Airin kembali memeluk Egi dengan perasaan tenang dan damai.
"Aa' sayang banget sama kamu, Aa' mati rasa melihat semua ini... Tapi Aa' malu sama kamu yang bahkan lebih tegar..." Egi membelai rambut panjang Airin dengan sayang.
"Aku juga sayang sama Aa'... Makasih udah jadi suami yang sempurna untuk Airin..." Airin menghirup dalam bahu Egi yang lebar dan nyaman itu.
"Hmm....Aa' jauh dari sempurna..."
"Tapi dimataku Aa' sempurna... Dan aku mencintaimu karena Allah..."
Mereka merenggangkan pelukan masing-masing dan saling melempar senyuman lalu Egi mencium kening Airin dengan sedikit lebih lama.
"Saranghae...." "Eh lupa kalo ini indonesia... Ahaha... Aku mencintaimu, Airin..."
Airin terkekeh "Aku juga A' Egi... Aku mencintaimu..."
Egi mendekat dan mengecup lembut bibir Airin "Hmm... Sekarang bibir kamu rasanya beda..."
"Kenapa? Asin ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚
General FictionSesion 2 Pesantren Rock & Roll Mulai 7 Juli 2023 Selesai 1 Februari 2023