26. ❤👶❤

802 121 100
                                    





Umi dan Mami masih setia menemani cucu pertama mereka penuh semangat yang membara.

Umi celingukan memantikan tidak ada orang lain karena ia ingin mengutarakan hal penting kepada besannya itu.

"Jess..."

"Hmm?..." Mami Jessica pun menatap besan sekaligus bestienya.

"Aku teh mau nanya sesuatu... Tapi sedikit sensitif..." Kata Umi dengan nada lirih

"Masalah apa, Fan..."

"Anak Egi yang di Singapura..."

Mami Jessica berkesiap "Ah.. Iya.. Aku juga memikirkan hal itu, ingin banget aku mastiin dia anak biologi Egi atau bukan..."

"Iya itu maksudnya... Walaupun pihak sana tidak menuntut tapi rasanya teh masih ada yang mengganjal dihati..." Jelas Umi

"Kita sehati emang... Gimana kalo kita kesana dan meminta secara baik-baik untuk test DNA..." Mami berpendapat

"Hmm..." Umi terlihat berpikir

"Jangan kasih tau Airin sama Egi, kita diam-diam aja... Kita berempat yang kesana, kita sama suami aja... Gimana?"

"Hmm... Bicarain dulu sama grandPi grandBi..."

"Haha... Iya iya... Upps.." Suara tawa Mami membuat Zaina terkejut dalam tidurnya "Maaf sayang...." Mami mengelus-elus dada Zaina agar sang cucu tenang kembali dalam tidurnya.









❤👶❤















"Gi... Selamat ya... Udah jadi ayah aje..."

"Iya makasih.. Alhamdulillah udah dikasih amanah sama Allah.."

Egi kedatangan tamu dari kantor yang menjenguk Zaina, cucu pertama Erlangga.

"MasyaAllah cantiknya..." Semua orang yang menjenguk pasti akan memuji kecantikan yang dimiliki Zaina.


Mata sitip sang ayah turun ke Zaina yang menambah kadar kecantikannya seperti bayi oriental namun berhidung mancung serta bibir tipis mungil yang diturunkan dari sang ibu.

"Nuhun, udah jengukin Zaina.."

"Iya, Sama-sama, Umi..."

Setelah beberapa toples snack menyisakan remahan, para tamupun pulang.

Egi menggendong putri kecilnya kembali ke kamar bersama Airin.

"Sayang... Kamu istirahat aja, biar Zaina aku yang jagain..."

"Iya A... Aku mau ke kamar mandi dulu..."

"Siap Mama Airin..." Mereka saling lembar senyum.


Egi tersenyum melihat Zaina yang menggeliat sampai wajahnya memerah "MasyaAllah... Kamu pipis ya nak..." Dan setelah itu kedua kelopak mata kecil itu terbuka, Egi masih belum menanggalkan senyum dibibirnya saat mata kecil itu seakan menatapnya.

"Zaina mau apa? Nenen ya... Tunggu ya.. Mama masih dikamar mandi..."

"Eh tunggu... Apa popok Zaina udah penuh ya? Papa gantiin dulu ya..." Egi pun dengan cekatan menggantikan popok Zaina.


Airin keluar dari kamar mandi dan langsung mendekat ke ranjang "Wah Aa hebat... Masya Allah..."

"Iya dong..." Bangga Egi yang berhasil mengganti popok Zaina, pertama ia membuka popok lalu membersihkan dengan tisu basah yang tidak mengandung alkohol, setelah itu Egi memiringkan tubuh mungil Zaina untuk meletakkan popok baru setelah itu membaringkan Zaina kembali tepat ditengah popoknya dan selesai.

Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang