12. ❤

738 154 108
                                    

"Gi, gimana hukumnya nahan kentut saat shalat.."

"Makruh gaes... Hal-hal yang makruh saat shalat itu misal itu tadi nahan kentut atau nahan buang air, terus lirik-lirik natapnya nggak ke titik sujud,..."

"Nyandarin siku saat sujud...sama ngelakuin gerakan yang nggak perlu saat shalat... Karena semua itu bisa menghilangkan kekhusyukan shalat..."

"Dan juga menutup mata saat shalat itu juga makruh..."

"Oh iya Gi..."

"Iya... Perbaiki shalat maka Allah akan memperbaiki hidupmu..."

"Ingat.. Bukan Allah yang membutuhkan shalat kita, tapi kitalah yang membutuhkan Allah..." Imbuh Egi. Ia senang jika bisa bantu menjawab pertanyaan teman kantornya itu.

"Insya Allah Gi.. Lagi proses memperbaiki hidup biar dapat jodoh kayak lo..."

"Eh.. Eh jadi lo naksir sama istri gue..."

"Eh.. Eh.. Enggak gitu maksudnya Gi... Elaaah... Kan gue ngomognya 'kayak'...."

"Haha... Ya Allah... Gue doain lo cepet ketemu jodohnya... Yang solehah..."

"Iya Aamiin...."

"Ya udah gue udah selesai nih... Balik kantor dulu ya..."

"Iya Gi..."




Egi pun melangkah keluar kantin untuk kembali ke kantornya, dan ditengah perjalanan ponsel Egi berdering. Iapun merogohnya dari saku celana "Wah Wendy..." Ujarnya saat tahu siapa yang menghubunginya.

"Halo assalamu'alaikum.... Bro..."

"Wa'alaikumsalam warohmatulohi wabarakatuh... Weeh gimana nih kabarnya... Lo telfon pasti lagi di Jakarta kan?"

"Lo tau aja... Iya baru kemarin lusa gue disini... Mau main kerumah lo... Boleh nggak..."

"Ya bolehlah.. Masa enggak... Lo sendiri apa sama Joyvanka..."

"Gue boyong semua Gi... Pindah lagi kesini..."

"Ouh... Kalo gitu gue yang kerumah lo aja... Repot kan bawa bayi..."

"Eh... Nggak apa-apa santai aja.. Sekalian mau jalan-jalan..."

"Ya udah deh ditunggu ntar sore ya..."

"Ok braaa...."

"Ish... Apaan dah... Yaudah assalamu'alaikum..." Egi menutup salamnya.

"Iya wa'alaikumsalam..."

Dan tepat saat itu Airin menelfon dan Egi pun tersenyum

"Halo assalamu'alaikum... Iya sayang kenapa?"

"Wa'alaikumsalam Aa... Eh Aa... Tuan..."

Egi mengernyit kaget saat suara Airin berubah sedikit ngebas, dan ternyata itu si mpok "Lho.. Si mpok... Kenapa mpok? "

"Aduh ini... Itu... Anu..."

"Kenapa Airin..." Egi langsung panik karena ini pasti berhubungan dengan istrinya.

"Nyonya masih muntah-muntah terus Tuan Egi.. Piye iki.."

"Mpok darikapan pindah ke Jawa... Ya udah aku ijin pulang sekarang..." Masih sempat-sempat mereka melemparkan kata-kata jenaka.

Egi pun segera meninggalkan kantornya dan segera pulang, ijin Papi sambil jalan.




❤❤






Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang