7. ❤

701 178 54
                                    






Saat kau memberikan sesuatu kepada wanita, mereka akan membalas dua kali lipat dari apa yang kau berikan.

Saat kau memberinya setetes mani, dia akan memberimu bayi.

Saat kau memberikannya senyuman, dia akan memberikanmu hatinya.

Saat kau memberikannya bangunan, dia akan memberikanmu rumah tangga.

Dan saat kau memberikannya sayuran, dia akan menghidangkan makanan.

Tapi saat kau memberikannya sampah, maka bersiaplah untuk menerima 1 ton kotoran.

Sekuat-kuatnya seorang wanita, ia tetaplah makhluk lemah. Hanya saja kadang mereka tidak akan memperlihatkan kelemahan mereka karena untuk bertahan.







Airin berbaring lemah tak berdaya diranjangnya, padahal ia kuat dan bertahan menemani Egi dalam menyelesaikan masalahnya. Tapi sepulang dari Singapore Airin jatuh sakit.

"A.. Boleh nggak aku pulang ke Bandung..."

Egi terdiam dalam senyum, apakah Airin sakit karena memikirkan masalah kemarin?

"Aa akan mengantarmu besok... Malam ini tidur dulu hmm.." Egi mengusap sayang kepala Airin.

Airin mengangguk setuju dan segera memejamkan matanya. Egi berdiri dari duduknya setelah menyelimuti Airin yang kini terlihat memejamkan matanya. Tapi Egi tahu bahwa Airin belum benar-benar tidur.

Egi keluar dari kamar dan mengambil langkah ke balkon untuk menyendiri "Khhah...."








❤❤








Egi menuntun Airin turun dari mobil "Kuat jalan? Atau Aa gendong aja?"

Airin menggeleng "Aku jalan aja A... Nanti kalo ada yang liat justru menimbulkan pertanyaan..."

"Ya udah ayo..."


"Airin Egi.... MasyaAllah..." Teriak Umi dan kedua anaknya itu memberikan senyuman manis mereka kepada sang ibu, walau senyum itu hanyalah topeng untuk mengelabui luka.


"Assalamu'alaikum mi..."


"Waalaikum salam..."


"Eh Airin kenapa?"

"Hmm... Gini mi.. Egi selama seminggu kedepan ada kerjaan diluar kota, dan saat ini Airin sedang nggak enak badan... Dia sepertinya kangen sama Umi.. Jadi daripada Aa khawatir ninggalin Airin sendiri dirumah lebih baik Airin disini aja mi..."

Airin menatap Egi yang berbicara seperti itu, Airin tahu Egi berbohong.

"Oh gitu... Ya udah sok atuh masuk dulu... Istirahat..."

"Iya mi... Eh Abi kemana? Masih kajian?" Tanya Egi dalam langkah bersamanya masuk ke rumah.

"Iya Abi teh masih ada kajian di kecamatan sebelah..."

"Oh.. Iya Mi..."

"Kalian istirahat dulu... Umi bikinin teh dulu..."

"Iya mi... Nuhun.."


Airin dan Egi pun masuk ke kamar, Airin duduk diranjang sedangkan Egi kembali ke mobil untuk mengambil barang bawaan Airin.

Egi kembali ke kamar dan meletakkan tas Airin dipojok lemari.

"A..." Panggil Airin dan Egipun mendekat bergabung diranjang dengan posisi duduk.

"Kenapa? Kamu butuh sesuatu? Biar Aa ambilin..."

Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang