9. ❤

860 168 140
                                    




Egi sangat bersyukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Airin karena memiliki hati yang lapang untuk memaafkannya.

Umi berpesan kepada Airin, ada dua kesalahan laki-laki yang tidak bisa dimaafkan, yang pertama melakukan kekerasan fisik, yang kedua adalah berselingkuh.

Karena kedua hal itu mereka lakukan secara sadar bukan khilaf yang selalu mereka agungkan.

Dalam kasus rumah tangganya, Egi tidaklah berselingkuh tapi kesalahan masa lalunya yang memang kelam, bahkan Egi sendiri menyebutnya hina.

Insya Allah Airin ikhlas memaafkan, walaupun tidak akan pernah melupakan.

Airin mencium tangan suaminya selesai menunaikan ibadah sholat isya berjamaah dikamar, setelah itu Egi mencium kening Airin sedikit lebih lama.

"Makasih sayang..." Egi tersenyum menatap dalam Airin seraya membelai kepalanya yang masih menggunakan mukena.

"Aku tuh pandai berenang, tapi anehnya aku selalu tenggelam dalam tatapan matamu..." Egi terkekeh secara mendekat mencium mata kanan Airin.

"Ih gombal..." Airin memukul kecil bahu Egi yang kini bergerak berbaring dipangkuan Airin.

"Khhahh.... Aa nggak gombal... Buat apa gombalin istri sendiri... Kan udah jadi istri... Jadi nggak perlu digombalin lagi..."

"Jadi itu bukan gombal sayang... Tapi kenyataan yang Aa rasain..." Lanjutnya yang kini memejamkan mata.

"Oh gitu ya..."

"Iya dong sayang..."

Airin menunduk seraya mengusap rambut Egi yang sudah sedikit panjang "A.. Rapiin gih rambutnya udah panjang..."

"Iya besok kita jalan yuk sekalian Aa potong rambut..."

"Iya InsyaAllah...."

Kini Egi membuka matanya dan menatap Airin dari bawah "I love you..."

Airin tersenyum mendengar mantra itu "Love you too....." Balas Airin dengan bisikan yang terdengar indah ditelinga Egi.

"MasyaAllah..."





❤❤







"Assalamu'alaikum bang Yun..." Sapa Egi saat sedang membersihkan mobilnya dari debu halus.

"Waalaikum salam.... Eh si Sultan Egi.."

"Eh apaan Sultan Sultan..."

"Haha..." Tawa Bang Yun terdengar renyah, laki-laki berprofesi guru bahasa Indonesia itu berdiri disamping Egi yang masih sibuk dengan kanebonya.

"Wih siang-siang rambutnya basah aja nih... Mana wangi samponya masih semerbak lagi.."

"Hahaha..." Egi tertawa "Maaf ya Bang level status kita beda... Gue double lo single..."

"Ya ya... Gue seperti nusuk belati ke jantung sendiri..."

"Haha... Senjata makan tuan kan jadinya.... Lo masih ngarepin onty gue ya..."

"Nggak deh Gi... Apa kata takdir aja deh... Biar jodoh gue yang mencari jalan sendiri nemuin gue..."

"Kebolak bambang Yunaedi... Lo tuh cwk apa cwk..."

"Cwk lah.."

"Ya udah action dong... Gimana sih..."






Datang seorang yang wajahnya murung kusut seperti baju yang belum disetrika.

Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang