24. ❤

549 108 101
                                    

Egi mencium kening Airin setelah selesai menjalankan ibadah sholat isya berjamaah berdua dengan Airin dirumah.

"Sayang makasih ya..."

"Hm? Buat apa A..."

"Buat semuanya, udah mewarnai hidup Aa... Kamu itu anugerah terindah yang kumiliki..."

Airin tersenyum mendengarnya lalu bergerak maju dan memeluk suaminya "Iya A..."

"Udah terima Aa yang banyak kekurangan ini... Aa janji nggak akan bikin kamu sedih bahkan terluka..." Egi memeluk Airin dengan erat.

"Iya A..."

"I love you..."

"I love you too..."

Egi tidak pernah gagal membuat suasana hati Airin menjadi lebih baik dengan segala tutur kata manisnya. Karena pada dasarnya wanita suka dilontarkan kata sanjungan dan kasih sayang.








❤❤












Egi sedang menemani Airin jalan pagi dijalan desa sekitar pesantren, mereka sudah sejak kemarin di rumah Umi karena akan melangsungkan acara 7 bulanan kehamilan Airin.

Pagi ini cukup dingin mengingat musim penghujan, namun hari ini langit cerah terlihat dari sunrise yang begitu cantik di ufuk sana.

"Sayang ... Acara 7 bulanan itu ngapain aja?"

"Namanya teh tingkeban A... Kalo arti sebenarnya sih tingkeban itu ditutup, harfiahnya kehamilan berusia 7 bulan dan tidak boleh lagi berhubungan intim dengan suami..."

Tentu saja Egi melebarkan mata juga mulutnya "Hah? Apa-apaan itu..."

Airin terkekeh "Orang dulu mah memang pintar, buktinya sekarang dokter juga menyarankan jangan banyak berhubungan intim diusia 37 minggu keatas karena sperma akan membuat kontraksi A..."

"Gampang tinggal pake sarung aja...." 

"Dasar, nggak mau rugi..." Airin mencubit perut suaminya itu yang kini memberingsut karena geli.

"Hehe... bagaimana ya sayang..." Egi menggaruk kepalanya.

"Kadang emang laki-laki mah mengutamakan nafsu daripada cinta..." Sindir Airin dan Egi terasa ditampol.


"Iya itu sesuatu yang tidak bisa dibendung..makanya carinya lubang yang halal kan hahaha..."

"Insyaallah Aa tahan demi kebaikan kamu sama dedek..." Lanjut Egi seraya merangkul dan membelai perut Airin.

"Iya A... Nanti aku tetep bantu.. dosa mah kalo Aa main sendiri..." Airin terkekeh

"Haha iya makasih sayang.."





"Elah seru pisan euh ngobrolnya...ngobrol apaan..." Umi datang dari arah berlawanan dengan kantong plastik ditangannya.

"Ini mi ngobrol tentang piala dunia...sepak bola..." Jawab Egi dengan kiasan.

"Oh..."

"Umi beli apa..." Tanya Airin

"Beli kue pancong ini Abi minta..."

"Kok sendirian mi... Abi nggak ikut..." Tanya Egi karen Abi biasanya akan menemani Umi.

"Abi teh masih ngelus-ngelus motorna nu adun kali..."

"Motor? Kok tadi Aa nggak liat..."

"Di teras belakang eta..."

"Oh..."

Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang