1. ♥

1.4K 233 131
                                    


Kehidupan rumah tangga Egi dan Airin diwarnai dengan jutaan warna yang telah mereka lukis bersama.

Lembaran hitam kehidupan Egi berubah menjadi putih terang seperti awan gelap yang berganti hujan dan diakhiri dengan Tuhan yang melukis pelangi dilangit.

"Assalamu'alaikum...Nyonya Egi.."

"Wa'alaikumsalam... Bu ibu..." Airin menyipitkan matanya yang menandakan bahwa ia sedang tersenyum dari balik cadarnya.


Sebenarnya Airin sudah meminta untuk memanggil Airin saja, tapi para tetangganya itu tetap memanggilnya Nyonya Egi, walaupun memang benar dia adalah istri dari A' Egi.

Airin keluar rumah untuk berbelanja sayur di mang David, tukang sayuran organik langganan para penghuni perumahan Taman Sultan ini.

Airin tak sungkan berkumpul dengan para asisten rumah tangga para tetangganya. Ya, cuma Airin seorang yang berbelanja sendiri dengan tittle nyonya tapi ia tetap ditemani oleh asisten rumah tangganya, mpok Rohmah.

"Eh gimana kelanjutan majikan elu..."

"Parah gaes, si tuan beneran punya cemceman..."

Airin menggelengkan kepalanya mendengar mereka mengghibah para majikannya.

"Eh, jangan ghibah ya... Belum tentu benar nanti jatuhnya fitnah lo..." Mpok Rohmah mengingatkan para temannya.

"Eh tapi ini kenyataan sih Roh.." Mpok Rohaye menepuk lengan mpok Rohmah

"Tapi tetap saja bu... Ibu rela pahala ibu ditransfer ke orang yang ibu ghibahin? Maaf ya bu bukannya menggurui.." Airin takut jika perasaan mereka tersinggung.

"Hehe.. Nggak apa Nyonya Egi, eh tapi tuan Egi sama tampangnya kaya tuan AL punya istri cantik tapi tetap aja selingkuh... Ih..."

"Eh maksud elu ape... Tuan Egi nggak mungkin gitu ya...jangan ngomong sembarangan ya lu.." Mpok Rohmah justru yang naik pitam, sedangkan Airin hanya tersenyum kecil.

"Eh maap Roh.. Bukan gitu maksud gue..."

"Mang minta pokcay sama bayam juga ya..." Airin kembali fokus ke tujuan utamanya.

"Siap bu Egi..." Mang David pun mengambilkan dua bungkusan sayur yang diminta.

"Wortelnya masih? "

"Masih mang..." "Iya kan mpok?" Airin menoleh bertanya pada Mpok Rohmah.

"Eh.. Iya Nyah... Masih... Cabe-cabean yang mau habis nyah.."

"Ape lu kate mpok cabe-cabean..."

"Iya segala macem cabe maksudnya mang..."

"Merah kuning hijau?"

"Dilangit yang biru~..." Mang David justru menyambung lagu.

"Pelukismu Agung siapa gerangan..." Nimbrung mpok lainnya

"Pelangi... Pelangi ciptaan Tuhan..." "Yeee..." Para mpok bertepuk tangan dengan gembira kecuali Airin yang tertawa kecil melihat tingkah laku para ibu-ibu yang tidak tahu pasti masa kecilnya mungkinkah kurang bahagia?

"Ini taman sultan apa taman kaplak kaplak ya..." Lawak mang David, seorang tamatan strata 1 pertanian yang sedang berjuang merintis bisnis sayur organiknya.

"Bahagia itu sederhana mang.."

"Iya emang bu Egi hahaha..." "Eh bu Egi mau nambah apalagi?"

"Bawang masih ada nggak mpok Rohmah?" Tanya Airin lagi

Pesantren Rock & Roll - Jilid II 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang