tak pernah terpikir oleh porsche bahwa ia akan hidup seperti ini, pundak nya yang lebar ternyata bukan hanya bualan tapi benar benar membawa beban yang begitu berat. putra tertua dari keluarga kittisawat terlihat dewasa dengan tubuhnya tapi tidak dengan hati nya
Porsche sudah mengalami hal buruk entah bagaimana hal itu terjadi, layaknya ia hidup di dalam series. cukup gila terasa tapi ia benci dengan pria, tak ingin merasakan cinta dan bahkan untuk hidupnya sendiri pun lebih sibuk tak ada waktu untuk urusan perasaan
Porsche mati rasa dengan kesakitan yang diberi oleh keluarga nya, tumbuh tanpa menceritakan perasaanmu pada orangtua itu sulit.
Pelecehan yang porsche dapat ketika masih kecil menimbulkan trauma besar akan hidupnya, cinta yang tak pernah ada bahkan kebebasan yang masih menjadi angan angan.
*
Bunyi gorden yang membuat porsche terbangun pagi ini, sedikit berbeda dan ia yakin itu adalah che. Membuka kelopak mata dengan pelan karna cahaya yang begitu silau porsche melihat che sudah rapi dengan seragam sekolah nya
"che jam berapa ini" porsche mencoba bertanya meski suaranya masih serak
"phi ini sudah jam 07:00 dan phi masih di ranjang, aku kira phi sakit karna tak biasanya bangun telat"
"maafkan phi na, semalam phi minum sedikit"
"huum sekarang phi bersihkan tubuh lalu aku akan menunggu di meja makan"
"kho pun na" seraya tersenyum porsche mengucapkan terima kasih pad che
Mulai merenggangkan sendi nya dan merapikan tempat tidur porsche beranjak ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya.
Setelah lima belas menit porsche keluar dari kamar mandi dengan handuk di pinggangnya,
Berjalan ke arah lemari yang berisikan baju dan mengambil satu sett pakaian dengan segera ia memakainya tak ingin che telat hanya karna menunggu nyaSesampainya di meja makan porsche melihat tataan piring yang berisi makanan sudah siap untuk disantap. Ia tau che sudah menyiapkan sarapan pagi ini
"phi ayo duduk"
"tentu che"
Menyantap sarapan dengan tenang, hubungan persaudaraan porsche dan porchay sangat baik bahkan untuk hal sekecil apapun yang mengganggu che ia akan turun tangan.
Setelah selesai sarapan porsche mengantarkan che ke sekolahnya, berpesan agar menikmati masa sekolah dan belajar dengan baik.
Melihat che yang sudah memasuki lingkungan sekolah Porsche memutar kendali motornya pergi dari kawasan itu. tujuannya adalah rumah
Semua baik baik saja bahkan porsche hampir lupa jika semalam telah menolong seorang pria, tapi ingatan itu singkat porsche bahkan tak ingin mengingatnya kembali.
Berkumpul dengan teman bukan kebiasaannya lagi, ketika porsche merasa sesak maka ia akan ke tempat Yok untuk sekedar minum atau bercerita.
Bagai waktu berputar melambat porsche mulai merasa sesak tanpa alasan seringkali diabaikan, kenangan masa lalu yang tak menyenangkan menghantui porsche setiap saat.
Sesampainya di rumah hal pertama yang porsche lihat adalah mobil hitam mengkilap, ia rasa ibu atau ayahnya tidak pulang di pagi hari. Mempercepat rasa ingin tau nya porsche memasuki halaman rumah yang ternyata porsche sudah ditunggu oleh beberapa orang bersetelan jas lengkap. menatap curiga porsche bertanya
"maaf kalian siapa? dan untuk apa datang ke rumah saya"
"kami dikirim oleh tuan kinn untuk membawa anda tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile