Porsche sampai di depan rumah pete melepaskan helm dan berjalan menuju pintu.
"pete kau didalam ?" setengah berteriak porsche memeriksa kaca dengan mendekatkan wajahnya, mencoba menerawang ke dalam rumah
"AAA SHIA PETE" tiba tiba gorden terbuka dengan pete yang memakai masker putih, menyeramkan jantung porsche seakan jatuh ke telapak kaki
Cklek
Pete membuka pintu, menahan tawa karna takut maskernya retak. bung, clay off mask pilihan pete hari ini karna setelah kemarin dirumah vegas tidak melakukan perawatan kulitnya sedikit kering
"apa ? kenapa?" memberi ruang untuk masuk pete berjalan ke dalam
"ku kira kau arwah penampakan, jantungku seperti di terjang hiu" memang benar Porsche takut dengan hantu tapi aneh nya lagi Porsche tidak pernah kapok untuk keluar malam dan pergi ke Bar
"hiu gila mana yang menerjang jantungmu, dasar pembual " Pete duduk di sofa berwarna hitam, menyibukkan diri dengan ponsel
Porsche mengikuti duduk disebelahnya, dan bersandar kemudian menghela nafas kasar
"haahh" memejamkan mata
"mulutmu bau toilet" pungkas pete membuat mata porsche yang terpejam tadi terbuka lebar
"ai satt, bau begini tetap kau temani juga kan ckh" mencibir, pete dan jokes nya memang membuat naik darah
Namun mereka berdua memang sering melemparkan lelucon seperti itu, bersikap kasar dan mengumpati sati sama lain. Padahal jelas keduanya bagai saudara kembar yang sulit dipisahkan
"jadi bagaimana kemarin malam, ku dengar kau pulang dengan pria asing" porsche menatap ke samping menungggu jawaban
"ya benar, dia orang yang beberapa kali ku temui di jalan. awalnya ku kira di menculik ku ternyata tidak, dia cukup baik untuk disebut penguntit" menyerngit heran porsche melanjut sesi wawancara nya dengan pete
"lalu kenapa kau tidak pulang kemarin dan tidur disana, atau jangan jangan kau sudah di jebol olehnya" porsche memberikan wajah usil menggoda pete dengan menaikkan kedua alisnya, diiringi dengan senyum mesum seperti om om pedo
"menjijikan, jika iya aku lah pihak atasnya. sudah aku harus membersihkan ini" menaruh ponselnya di sofa dan berjalan pergi
"HEI SUDAH BERAPA RONDE ?! PIHAK ATAS MANA YANG MEMAKAI CLAY MASK AII PETEE JAWAB AKU !! " pete berlari dan tidak tahan dengan pertanyaan porsche
Telinganya memerah tanda nya pete sedang malu, porsche tersenyum sahabatnya sedang di landa asmara ternyata.
kembali dari acara membersihkan masker pete membawa nampan terdapat gelas yang berisi air dan beberapa cemilan serta potongan buah .
"minum dulu" pete menyuguhi Porsche dengan baik.
"aku tidak akan bercerita banyak hal namun singkatnya, setelah hangover aku terkena demam dan juga setelahnya hujan deras hingga sulit bagiku untuk pulang begitu saja"
" kau sudah menceritakan semuanya pete"
Menatap pete datar, porsche bingung kata nya tidak ingin bercerita banyak namun yang pete katakan tadi adalah jawaban inti dari setiap pertanyaan yang ada di otaknya"dari pada membahas itu lebih baik malam ini kita berburu makanan enak" usul porsche
"aku setuju tapi tubuhku masih terasa panas, ku rasa besok malam saja bagaimana?" mengambil bungkusan rokok di nakas samping sofa pete membuka rokok tersebut dan mematiknya satu batang
"ya tak apa, aku akan pergi sendiri malam ini melihat-lihat" porsche mengunyah keripik dan memangku toplesnya, memang serakah
Di sela pete dan porsche yang asik bercengkrama, menghabiskan waktu dan bermalas-malasan maka lain pula dengan porchay
Remaja itu sedang di mabuk asmara nampaknya, dijemput oleh idola nya pagi pagi dan mengantar ke sekolah, sangat special
Setelah kejadian jeff tidak sengaja menabrak nya, kemarin siang sebelum pulang mereka bertemu lagi di pusat perbelanjaan. Akhirnya jeff membawa porchay makan siang berdua dengan alasan permintaan maaf
Banyak yang sudah mereka bahas, terlihat asik dan memiliki beberapa kecocokan dari segi hobi. Chay sangat ingin pandai memainkan gitar namun belum fasih, kemudian jeff adalah idolanya yang notabene adalah penyanyi dan bisa memainkan alat musik.
Dengan janji yang sudah disepakati keduanya memutuskan bahwa besok jeff akan mengajari chay bermain gitar. Tanpa di duga malam setelah bertukar pesan jeff berkata akan menjemput chay karna ada keperluan di sekolahnya
Kini mereka berdua berada di ruangan musik, masih di kawasan sekolah namun jam pembelajaran sudah berakhir dari 30 menit yang lalu.
Jeff tampak sibuk mengajari chay, jarak yang begitu dekat membuat keduanya sama sama terpana. menatap manik masing masing dan sulit memutuskan siapa yang akan berpaling lebih dulu
Ternyata jeff memutuskan kecanggungan dengan berdehem. Seolah atmosfer berganti dan dunia sedang jungkir balik tampak chay yang malu dan gugup, begitu pula dengan jeff
Rupanya dunia terlihat begitu indah jika sedang jatuh cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile