Porsche masih meringkuk diranjang kinn, setelah berpikir banyak hal otaknya menjadi kosong hanya tidur solusinya.
Hujan deras membuat keinginan porsche lebih kuat, mencoba mengarungi pulau kapuk dan terlelap dalam damai. Hal indah tersebut sedikit rusak karna tak lama dokter jimmy membangunkan nya
"tuan porsche, anda harus makan dan minum obat sebelum tidur" jimmy bertukar menjadi perawat sekaligus, membawa obat yang di resepkan serta nampan makanan
"taruh saja, akan ku makan nanti" membuka kelopak mata nya dengan berat hati porsche malas berinteraksi dengan orang lain
Bukannya sombong karna suasana hatinya tidak baik untuk menyapa seperti biasanya,
Jimmy paham porsche ingin melanjutkan tidurnya yang terganggu,Menaruh nampan berisi makanan dan obat jimmy menghampiri kinn yang masih berdiri ditepian pintu balkon. Menyender dengan satu tangan memasuki kantong dan tangan lainnya menyangga rokok, memandang langit kelabu yang membawa hujan deras.
Meski terkena biasan hujan hal itu tidak membuat kinn beranjak dari pijakannya.
"tuan kinn saya sudah meminta agar tuan porsche meminum obatnya, mungkin dia tidak ingin tapi anda harus membuatnya meminum obat tersebut"
"hum" hanya itu respon yang kinn berikan
"kalau begitu saya permisi" memberi hormat dan berlalu dari kamar tersebut
Malam semakin larut hujan telah reda beberapa jam yang lalu, kinn tidur disamping porsche menghadap ke tengah sedangkan porsche sendiri membelakangi kinn
Soal obat dan makan porsche sudah melalui hal tersebut dengan sedikit paksaan dari kinn,Tak lama kelopak mata porsche terbuka, lampu dimatikan hanya cahaya remang dari lampu tidur di nakas sebelah kinn
Porsche menelentangkan tubuhnya menghadap lagit lagit kamar, pikirannya kalut mengingat sakit dipaha nya sudah beransur lebih baik
Dia tidak ingin berlama lama disini menghabiskan, hatinya sakit. bagaimana bisa dia tidur nyaman di ranjang ini tempat dimana kinn menyetubuhinya dan bersenang senang diatas tubuhnya semalam suntuk
Porsche bangkit, mendudukan tubuh menurunkan kakinya dari ranjang dan mencoba berdiri. Persetan rasa sakit ego nya terlalu tinggi untuk ini
Merasa bodoh dengan diri sendiri, porsche berjalan keluar kamar sangat pelan separuh emosi. Kinn belum sadar entah setan apa yang membuat mafia tersebut tertidur dengan tenang seoalah simulasi pingsan.
Porsche abai dengan keadaan, melewati banyak tangga hingga mencapai lantai dasar dari mansion tersebut. semua pengawal hanya berada di beberapa tempat mereka lengah tidak melihat bahwa tamu tuannya sudah melewati pintu mansion dengan santai.
Masih dengan keadaan yang sama membawa sisa hati nya yang berdarah, porsche mengantungi uang dan ponsel miliknya kemudian memanggil pete
"bisa jemput aku, akan ku kirim lokasi nya"
Tanpa menyapa porsche masuk dengan permintaan mutlak nya karna dia tau pete tidak suka diganggu saat tidur"hufft setelah badai besar ini kau main kemana lagi kelinci berotot"
Pete terbangun dengan keluhan pada Porsche"nanti akan kuceritakan jika sudah dirumah, jemput aku segera karna udara disini hampir membuat tubuhku menjadi es kutub"
"hum aku berangkat" mengambil jacket dilemari pakaian tanpa mengganti pakaian lain karna dia terburu buru, dengan baju tidur biru bermotif beruang putih yang berbahan lembut dipadukan dengan later jacket. seperti aura bajingan kecil yang imut
Mengunci pintu, Sebelum menaiki motornya pete melihat notifikasi yang tetera alamat porsche, cukup jauh dari kediamannya namun pasti akan cepat karna ini sudah larut pasti jalan raya sepi.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile