"jaga diri dengan baik na. Phi menyayangimu dan akan selalu begitu." memeluk porchay sayang. Porsche beserta pete mengantarnya ke bandara. Porchay akan ikut dengan orangtuanya sedangkan dirinya sendiri akan tinggal disini dengan pete.Porchay menatap phi nya dengan mata yang berembun. sedangkan kedua orangtuanya merangkul pundak porchay untuk tetap berjalan.
Melepas kepergian porchay, porsche sedikit tenang namun juga terselip khawatir. pete menggiring porsche untuk pulang karna raut wajah itu nampak kuyu. Meninggalkan lokasi kepergian keluarga nya porsche tidak banyak mengeluarkan suara.
Hari hari berjalan begitu normal setelah beberapa minggu terakhir, porsche yang kembali pada list kehidupannya begitu juga dengan pete. tapi pete mulai berbeda karna disela kesibukannya dia mempunyai teman baru yaitu Vegas yang tentu nya di sambut baik oleh porsche sendiri.
Walau porsche sadar ada yang aneh dari keduanya, tidak tampak seperti sabahat namun itu bukanlah wewenangnya untuk mengetahui hal tersebut. Yah apapun yang dilakukan oleh pete semoga membuat nya bahagia itu yang porsche harapkan
"ada apa dengan selera makan mu?" pete bingung porsche menolak makan beberapa hari terakhir, beralasan perutnya sering sakit dan terlalu pemilih. Bahkan ketika pete memasak menu kesukaannya pun ditolak dengan lantang
"aku juga tidak mengerti, tapi terkadang perutku ingin sesuatu yang sedikit kering namun basah kadang dia juga ingin yang manis tapi gurih aarghh aku bingung" porsche mengelus perutnya menepuk nepuk kemudian menggerutu tidak jelas
Sungguh aneh tapi biarlah, porsche kembali bersikap seperti ini saja sudah membuat pete senang. Tidak lagi serfrustasi minggu belakangan dan mulai menata hidupnya.
"yasudah sore ini aku dan vegas akan pergi, grey butuh jalan sepertinya taman pilihan yang tepat" pete memberitahukan maksudnya dengan jelas sedangkan porsche sendiri mendengus menanggapi perkataan pete
"aku juga ingin ikut, kucing saja yang hewan kau ajak jalan apalagi aku sahabatmu dari kita ingusan" porsche mengusulkan balasan, yang sebenarnya ia juga iri karna ditinggal sendirian sore ini
"sebentar aku tanya vegas" pete menghubungi vegas mengenai porsche yang ingin ikut. entah apa yang ada dipikirannya porsche terlihat imut dengan pipi menggembung dengan tangan yang sedang menelisik garis sofa, menunggu jawaban yang bagus
"tentu kau ikut, lebih ramai lebih bagus" pete memberikan jawaban yang membuat suasana hati porsche berbunga bunga
"kalau begitu aku akan mandi, ah ku harap ada yang menjual keripik pisang aku ingin itu untuk cemilan pulang" porsche mengeluarkan harapan yang tentu saja sulit ditolak oleh pete, namun tantangannya apakah ada yang menjual keripik pisang diwilayah ini?
sepertinya vegas dan pete mempunyai baby baru yang harus diurus, porsche bagaikan balita diusia dewasa. petualangan mereka dalam minggu ini bertambah karna pengharapan keripik pisang dari porsche sudah memasuki urutan ke 6 dalam 2 pekan terakhir
*
Satu bulan lebih kinn tidak mengunjungi porsche, terakhir kali mengantar porsche pulang namun setelahnya dia ditugaskan oleh sang ayah untuk menggelar proyek baru yang menyebabkan kinn harus beranjak dari thailand menuju beberapa negara untuk bisnisnya.
Kinn masih mengingat bagaimana raut wajah porsche dihari itu, membuatnya rindu dan rasa bersalah karna pergi tanpa pamit. Apa yang dilakukan porsche apa kesehariannya kinn sungguh ingin tau. rindu menggebu begitu ingin melihat dan memeluk porsche.
berat, seolah semua tanggung jawab harus berada dipundaknya. kinn masih belum sampai pada pencapaian yang membuat ayahnya bangga. bahkan di kerja kerasnya selama ini tidak menampakkan sang ayah antusias maupun memuji nya, semua terlihat biasa jika ditanya balik pun ayahnya akan mengatakan 'ayah tau, ayah bangga' namun raut wajahnya tidak berubah seperti terpaksa mengatakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile