Setelah ketidakjelasan yang mereka alami, Apo mulai jengah karna Kinn datang begitu lambat. dia pikir celah yang dibuka nya sudah sangat jelas, sungguh membuat kesal.
Mengutak ngatik laptopnya Apo duduk selonjoran, mengabaikan pandangan Yuna yang tertuju pada nya. Dari semua tempat nyaman yang ada di mansion ini kenapa Apo memilih menduduki lantai yang hanya beralaskan karpet bulu..
mungkin kalau dia akan berbeda, Apo tau cara menempatkan dirinya. sangat santai ketika di kamar dan tampil elegant ketika acara formal.
Setelah mandi dan sarapan pagi nya Apo memilih bekerja, menunggu pertemuan dengan Kinn siang ini.
"Yunaa ambilkan berkas itu... tolong." Apo terhalang perutnya saat menjangkau kertas di ujung meja.
Yuna di hadapkan dengan wajah memelas Apo dengan bibir mengerucut sebal, perutnya mengganjal dan membuat geraknya terbatasi.
ayolah wajah lucu Apo sangat sayang untuk di lewatkan."Ini" Yuna menolongnya, tampak wajah Apo yang bersinar setelah mendapat bantuan. Tinggal mengirim ini pada ayahnya dan semua selesai,
"Yuna, bisa kau belikan aku anak anjing. Yang putih kecil dan bisa ku aniaya" Yuna menatap horror, sepertinya ini terlalu berlebihan.
"Po, kenapa harus anak anjing. jika kau kesal ayo ke ruang eksekusi banyak yang bisa di jadikan sasaran kemarahanmu" mencoba mengalihkan keinginan Apo
"Kau kira aku akan membunuh mahluk imut itu ? tidakk.. aku ingin memelihara nya saja dan ku unyel saat tidur"
dalam artian sasaran gemasnya pindah pada seekor anak anjing, dan aku selamat !! OH GOD inilah saatnya terbebas dari penganiayaan Apo
Yuna berseri mendengar penuturan Apo, dengan bergegas dia pergi tanpa pamit. mencarikan anjing yang cocok untuk menjadi samsak gemas Tuan muda nya.
"Aww sangat tidak sopan" Menatap kepergian Yuna yang sedikit berlari dan melangkah lebar, Apo melanjutkan acara santai nya dengan tenang.
**
"Tuan Kinn, ada surat untuk anda" pengawal yang menerima kiriman di pintu depan, memberikan kartu dan setangkai bunga pengiringnya.
Di terima oleh Kinn dengan wajah penasaran,
Aku tau kau mencariku, sangat lamban
Tapi tidak masalah.. jika kau masih ingin melihatku datang sendiri dan naik(Apo nattawin)
Surat singkat yang ditulis tangan tersebut, terdapat alamat dan tanda nama. setangkai mawar lengkap dengan duri nya. Kinn mengingat ketika dia memberi itu pada Porsche..
Dan disinilah Kinn, menatap bangunan yang menjulang tinggi begitu megah. Sangat terang dan luas... dia rasa mansionnya akan kalah jika dibandingkan dengan tempat ini
Menelan ludah gugup Kinn memasuki hall dengan mobilnya, disambut oleh pengawal yang berjaga di setiap tempat.
"Tuan muda, tamu anda sudah memasuki hall"
salah satu pengawal nya yang memiliki kontrol keamanan, melihat dari rekaman CCTV yang terhubung di tabletnya dan memberitahukan nya bahwa Kinn sudah sampai."Sambut mereka dengan baik" Apo yang kini duduk di kursi nya, berada di balkon kamar yang rindang ditumbuhi dengan berbagai jenis tanaman hias
"Baik Tuan" pergi melaksakan perintah, Apo menengadah menatap langit. tidak terlalu panas namun juga sedikit mendung.
Kinn, keputusanku membawa mu kesini sudah benar bukan? Kau memang brengsek tapi jika tidak ku tinggalkan kau pasti akan besar kepala.
Kinn di sambut baik, para pengawalnya di minta untuk menunggu di bawah sedangkan dirinya harus naik sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile