pukul 2 dini hari, terlalu pagi untuk porsche yang cinta tidur itu bangun. Mencari posisi paling nyaman untuk melanjutkan tidurnya namun kembali resah.
Berguling dan menangkup, membuat pete yanh disampingnya pun terganggu.
"tck, mengapaaaaa" membuka lebar matanya dan duduk, porsche frustasi karna keinginanya tidak terkabul.
Mengingat pete sudah terlelap dan itu sangat merepotkan bagi nya, bagaimana mungkin dia meminta pete untuk menuruti keinginannya.
Ingatannya muncul tentang kinn, mengatakan bahwa kamarnya berada di sebelah. Tapi jika meminta pada kinn pasti pria itu pikir dirinya manja, tapi jika tidak meminta mata ini tak akan tidur.
"baiklah mari kita temui kinn" porsche tidak sadar apapun tentang kalimatnya, yang dia tau hanya pergi menemui kinn.
Turun dari ranjang dengan hati hati, merapikan selimut nya untuk pete dan menepuk selimut itu bagai tubuh pete
"pete, kau tidur yang nyenyak oke. karna ada yang bisa ku manfaatkan jadi kau bebas hari ini" porsche bernafas lega bahwa pete benar benar terlelap. Hingga membalas perkataan porsche dengan igauan nya kemudian berguling ke samping.
Keluar mengendap-ngendap seperti pencuri, porsche merasa menghianati dirinya, Apo.
"sekali ini saja, besok tidak lagi. po sebaiknya kau mendukungku ini demi kebaikan kita bersama" porsche bergumam pada dirinya
Setelah diluar kamar, akhirnya porsche senang. seperti memainkan permainan dan kau menang maka seperti itu juga perasaan porsche sekarang.
Baiklah langkah selanjutnya adalah membangunkan kinn tanpa membuat keributan,
TOK!! TOK! TOKKK!
porsche mengetuk pintu kamar kinn dengan brutal, padahal sudah di rencanakan tanpa adanya keributan.Astaga porsche kau sangat ribut
Apo terbangun, menormalkan logika nya yang sudah berantakan. Membuat porsche tersadar dan berpikir lagi
memangnya kamar kinn sebelah mana, kanan atau kiri ? pintu ini terlihat membingungkan. porsche terduduk di depan pintu tersebut. menyelamkan wajahnya diantara aduan lutut,
Sungguh kebingungan yang dia alami membuatnya semakin stressApakah harus pulang atau tetap kembali mengetuk, entah pukul berapa ini namun dia tak ingin tidur lagi. meski tubuhnya lelah dan mengantuk tapi niatnya sudah pupus untuk kembali ke kamar.
Porsche berdiri, tujuannya berjalan menuju ujung lorong namun beberapa kemudian langkah gontainya terhenti karna instruksi seseorang.
"mau kemana dini hari sendirian?" porsche menengang, suara kinn memasuki gendang telinga nya.
berbalik dengan wajah yang cerah, porsche tidak peduli mau kinn memahari nya atau mengejek.
"kau..." menggantung kalimatnya porsche terganggu dengan penampilan kinn, mengenakan jubah tidur dengan dada bidang yang mengintip. cukup panas dan membuatnya iri, kenapa dada tersebut lebih besar dan nampak berotot
"kau..kau bilang jika terjadi sesuatu maka aku harus bilang padamu. sekarang terjadi masalah yang sangat besar" porsche menggulung lidahnya didalam
"apa? sebutkan" kinn melipat kedua tangannya di depan dada. Menunggu porsche melanjutkan kata katanya
"aku ingin boneka beruang, tak perlu yang besar hanya cukup untuk dipeluk dan itu harus berwarna putih dengan pita coklat" porsche berucap cepat, seperti sedang rapp dan menampilkan wajah serius
Kinn yang mendengarnya terheran, porsche membangunkannya hanya demi boneka beruang.
Oh jesus - Inner kinn mengeluh mendengar permintaan porsche yang menurutnya sangat tidak wajar. Laki laki dewasa menginginkan boneka beruang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile