porsche terbaring dengan damai, saking damainya kinn ketakutan jika paru paru itu tidak lagi memompa udara untuk tubuhnya. sangat tenang, kinn telah membalut luka di paha porsche dengan kasa dan memberinya obat merah, berharap luka tersebut berhenti dan mengatup kembali.
Memakaikan pakaian meski tergiur dengan pemandangan ini, namun kinn menghalau pikiran tersebut. dia tidak rela jika dokter ataupun orang lain melihat tubuh porsche
Bibir yang pucat tubuh nya yang masih terasa dingin, syukurlah nafas porsche masih teratur. kinn tidak pernah merasa takut bahkan jika di todong pistol ke wajahnya namun melihat porsche seberani ini dirinya mulai goyah.
Menyuruh orangnya melindungi padahal dirinya sendiri yang menjadi penyebab Porsche terluka.
Saat mengobati luka di paha nya kinn melihat banyak bekas yang sama. setelah semalam diburu nafsu kinn tidak begitu memperhatikan ternyata, ada banyak hal yang tidak di ketahui kinn tentang porsche.sudah dua jam namun porsche masih nyaman berada di mimpi nya, entah karna terlalu sakit atau bagaimana porsche tak kunjung membuka mata.
"ai big, panggilkan dokter jimmy kemari" duduk ditepi kasur memeriksa suhu tubuh porsche, tidak baik!
Sebelumnya sangat dingin sekarang hampir menyamai suhu air hangat. Keringat dileher dan di dahi nya membuat kinn risau"khap khun kinn" Sedangkan big yang diberi perintah langsung bergegas melaksanankannya, dia yang melihat tuannya dan Porsche dari sudut ruangan juga tampak menantikan dengan sabar.
Kinn tampak begitu mencintai porsche, bahkan big di usir keluar saat mengganti pakaian. Big sudah ada di kamar ini semenjak mendengar teriakan kinn yang memanggil Porsche. Berharap yang terbaik untuk keduanya big sungguh tulus mengabdi ke keluarga theerapanyakul.
Tidak lama hanya beberapa menit, big kembali dengan dokter jimmy langsung memasuki kamar
"permisi tuan kinn" berhenti sebentar di ambang pintu jimmy memberi hormat pada kinn
" masuk, periksa keadaan porsche" mendengarnya jimmy buru buru mendekat, memastikan keadaan dan melakukan pemeriksaan terhadap tubuh Porsche
Memasang stetoskop memeriksa detak jantung dan pergelangan tangan porsche, lemah jantung tersebut berdetak lebih lambat dari orang tidur biasanya. bahkan bisa dibilang tidak teratur
Segala pemeriksaan sudah dilakukan jimmy dan kinn masih berdiri menunggu hasilnya, berbalik melepaskan stetoskop air wajah yang susah ditebak.
"maaf tuan kinn apakah ada luka lain atau apapun itu?"
Jimmy mencoba memperhalus pertanyaannya karna dia tau saat membuka sedikit kancing baju porsche terlihat bekas percintaanKinn juga mengambang, harus mengatakan bagaimana tetapi jika tidak dikatakan mungkin porsche akan dalam bahaya lagi
"dia melukai dirinya, menggores paha bagian dalam" kinn berterus terang demi kebaikan porsche
"sudah dipastikan, porsche butuh pemeriksaan lebih lanjut. dia kekurangan darah, jantungnya juga tidak bisa dikatakan baik satu hal penting kemungkinan porsche depresi berat atau mengidap bipolar. terlihat baik baik saja mereka yang mempunyai masalah ini sangat pandai menutupi diri, seperti yang anda katakan tadi dia melakukan self harm, masuk dalam gangguan kepribadian ambang (Borderline personality disorder) secepatnya harus diatasi namun kita harus mengetahui apa trauma nya terlebih dulu"
untuk obatnya bisa saya racikkan di bawah, mungkin big bisa mengantarkan kesini setelahnya. Kalau begitu saya permisi tuan" jimmy harus keluar dari kamar ini untuk segera mengambil obat porsche dalam keadaan yang perlu diperhatikan
Kinn hanya mendengar penjelasan jimmy, mencerna kata kata nya "tapi porsche akan baik baik saja kan? "
"tentu namun untuk sekarang kita harus bergegas, suhu tubuhnya terus meningkat" balas jimmy
"kalau begitu apa yang kau tunggu pergi ambillah obat untuknya" kinn mengeraskan rahang, sudah tau porsche dalam kondisi kritis dia berlama lama disini bukannya segera turun
Tanpa basa basi lagi jimmy pun meninggalkan ruangan, big yang akan mengikuti langkah Jimmy dihentikan oleh suara kinn
"big pantau situasi dirumah porsche" mengingat adiknya porsche dirumah sendirian kinn belum menerima kabar apapun semenjak kemarin
"baik tuan" big pergi menuju arm karna dia ahlinya dibidang ini,
Kembali lagi ke situasi yang belum berubah, kinn menunggu porsche sadar. Memberanikan diri duduk mendekat dan mengusap punggung tangan porsche, dirinya khawatir mengecup kening porsche sayang.
"cepatlah sadar, aku menunggumu" masih menatap lamat wajah porsche, merapikan helaian rambut dari mata porsche
begitu selesai kelopak mata yang tadinya terpejam kini mengerjap, menyesuaikan cahaya yang masuk ke irisnya porsche mengedip dan melihat wajah kinn tepat di depannya.
Tidak bersuara hanya memandang, trauma dengan posisi ini porsche memejamkan matanya kembali dengan tangan terkepal
Kinn yang melihat porsche kembali memejamkan mata mencoba membujuk agar manisnya membuka kedua emrald tersebut
"porsche jangan takut, ini aku buka matamu" meyakinkan porsche itu sulit, sifat keras kepala melekat pada diri nya
Masih setia seperti awal porsche menolak, dan berusaha membalik tubuhnya kesamping namun tidak tahan dengan luka nya.
"sssthh" meremat sprai melampiaskan sakitnya,
"sini ku bantu" berdiri dan mendekatkan tubuhnya guna menopang porsche agar bisa bersandar
"tidak! Jangan sentuh" porsche masih teringat bagaimana telapak tangan itu menyentuhnya.
Bagaimanapun kinn harus bisa menahan keinginan nya, mengalah namun kinn tidak berhenti disitu saja
"baik, tapi setelah ini kau harus minum obat dokter jimmy akan mengantarnya kemari" kinn memberi ruang dan pergi menuju balkon mematik sebatang rokok dan menghisapnya kuat melampiaskan kekesalannya
Porsche harus di hadapi dengan kepala dingin, sedangkan kinn tidak tahan dengan bantahan menghindari perselisihan sebaik mungkin dengan memberi jeda.
Masih diruangan yang sama namun diisi dengan dua orang yang pemikirannya sedang bertolak belakang. Menyatukan kembali kecocokan diantara mereka, mencoba menyambung tali yang merenggang.
Dalam hubungan tidak selalu soal ranjang, namun juga perasaan. Tidak ada yang tau sebesar apa luka disetiap orang dan bagaimana mereka melewatinya.
Tbc.
Terimakasih sudah membaca. vote komen dan share nya sangat membantu saya loh
Baipai~
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞 𝐀𝐫𝐞 ? || 𝐊𝐢𝐧𝐧𝐏𝐨𝐫𝐬𝐜𝐡𝐞 [𝐞𝐧𝐝]
Fanfiction[END] hidupku ini untuk diri sendiri atau orang lain ? -apo bukankah kita di lahirkan ke dunia untuk bahagia ? -mile