S A M : [05]

355 54 20
                                    

haii haii haloo🙋

kayanya gausah basa basi deh

~selamat membaca~

___________________________________________

Saat ini Kevin sedang berada diruangan kamboja bersama dr.Putra. Karena ada pasien yang akan pulang dan Kevin merasa sudah menjadi kewajibannya untuk mencabut jarum infusan setiap pasien yang akan pulang.

"Semangat sembuh ya, jangan makan es terus biar engga masuk rumah sakit lagi," ucapnya dengan senyuman ciri khasnya.

"Iya kakak ganteng. Ini lolipop aku buat kakak ganteng aja, karena kakak ganteng baik sama aku. Kapan kapan aku kesini lagi buat ngasih permen lollipop ya kakak ganteng," kata anak kecil berusia 4 tahun itu.

"Iya cantik. Kamu ini masih kecil udah suka sama es, gimana nanti udah besar. Ada ada aja," kekeh nya sambil mencubit gemas pipi anak kecil itu.

"Susah dibilangin emang anaknya, kalo liat kakak nya buka lemari es dia langsung lari terus minta ambilin es batu yang di freezer. Kalo engga dikasih dia pasti nangis sampe demam, jadinya ibu bingung harus gimana," keluh ibu anak itu.

"Emmm pantesan. Sekarang, kamu jangan terlalu sering makan es ya cantik. Kasian ibu, kamu sayang ibu engga?" tanya Kevin sambil menangkup kedua pipi anak kecil itu.

Anak kecil itu mengangguk, Kevin pun gemas melihatnya.

"Yasudah, sekarang ibu sama Amira pulang ya ganteng. Assalamu'alaikum," ucap ibu itu dengan senyumnya.

"Iya ibu hati hati dijalanya, dadah Amira. wa'alaikumsalam," anak kecil itupun tersenyum senang kepada Kevin saat dirinya diberi lambaian tangan oleh Kevin.

"Ayo ayo buruan nih angkat si Reyan nya, berat amat dah," ujar Reiki.

Alvandi pun membantu Reiki untuk memapah Reyan. Reyan disitu dalam keadaan setengah sadar, karena saat di perjalanan dirinya bertanya akan dibawa kemana kepada Reiki.

"Lo kasih tau abang lo aja Dim, biar cepet. Si Reyan sama kita aja!" ucap Reiki yang langsung diangguki oleh Dima.

Dima berlari menyusuri koridor rumah sakit tempat kakak nya bekerja. Dima merasa sudah lelah mencari kakak nya yang tidak ketemu, akhirnya dia memanggil Rava. Karena yang terlihat tidak sibuk hanyalah Rava.

"WOY PERAWAT!!" teriak Dima kepada Rava. Rava hanya mengangkat sebelah alisnya tanda dia bertanya ada apa.

"Maaf. Itu maaf tolong temen saya kak, maaf. Dia masih ada disana," tunjuk Dima kearah jalan masuk rumah sakit.

"Oh iya dek, langsung bawa keruang yang di ujung aja. Nanti saya kesitu, saya akan memanggil dokter," ucap Rava yang langsung bergegas menuju ruangan dr.Ayu.

"Huft. kok cape banget ya hari ini," monolog kevin saat sedang duduk sendiri ditaman.

"Permisi, kakak sendiri aja?" tanya orang itu.

"Oh iya kebetulan sendiri, kamu lagi besuk ya?"

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang