S A M : [20]

118 31 0
                                    

HALOOOOOO

AKU BALIK NIH, WKWKWK...

SELAMAT MEMBACAAA!!

Setelah kejadian Alvale dua minggu yang lalu, mereka terlihat semakin dekat, dekat dan dekat. Ketiga teman Alvandi sudah curiga, apakah teman mereka hvmv?

Bahkan, ketiga teman nya sering melihat Alvandi dan Ale alias Alvale itu Video Call ketika malam. Katanya sih, sleepcall.

Semakin kesini, Alvandi semakin menjadi jadi. Sering keluar berdua dengan Ale hanya untuk mencari angin, makin ramah sama orang, sering bawa Ale ke apartemen (apartemen ber4), sering Vc ketika malam, sensitif, posesif, agresif, sering senyum senyum sendiri, dan sebagainya. Intinya, seperti orang dimabuk asmara.

"Al," panggil Reyan.

"Kenapa? Ada apa Rey?" sahut Alvandi yang sedang mengotak ngatik handphone nya.

"Ke-kenapa lo berubah? Hehe," tanya Reyan sedikit takut.

"Eh? Gue berubah ya? Maaf ya Rey, gue juga gatau gue kaya gini karena apa. Tapi semenjak gue deket sama Ale, hidup gue serasa tenang banget," jawabnya.

"Lo pilih Nazila atau Ale?" tanya Reiki tiba-tiba.

Alvandi yang kaget langsung melihat ke samping kiri, terlihat jelas Reiki yang menyilangkan kedua tangan nya di depan dada.

"M-maksud lo Ki?"

"Ya lo tinggal pilih Al!" tegas Reiki.

"G-gue gabisa pilih."

"Gue denger semuanya!" ujar Reiki.

"Gue suka Nazila, tapi gue juga suka Ale!"

"BODOH!"

PLAK!

Dengan sangat ringan, tangan Reiki berhasil menampar pipi mulus nan tampan milik Alvandi hingga memerah. Alvandi hanya diam dan merasakan panas di pipinya. Dipegang lah pipi nya, dan di elus lembut olehnya sendiri.

"M-maaf." ucapnya sambil menunduk.

"LO BODOH ANJING!!" teriak Reiki emosi.

"slssttt, udah! Lo sadar Ki, sadar!" kata Dima yang mulai merasakan ketidak nyamanan di dalam apartemen.

"LO MAU JADI BAGIAN DARI LGBT HAH??"

Alvandi melihat wajah marah Reiki. Alvandi bingung, apakah dia Gay? atau Bisexual mungkin? Ahh, pusing yang dirasa Alvandi saat ini.

"JAWAB ALVANDI!!" teriak Reiki yang mulai menarik baju Alvandi.

Dima mencoba melepaskan tangan Reiki dari baju Alvandi, tetapi susah. Ini terlalu erat.

"LO BISU HAH?!"

"ALVANDI LO BISU, HAH?!!"

"ALVANDI LO BI-"

"DIEM!" teriak Alvandi tibatiba.

Reiki melepaskan pegangannya di baju Alvandi dan mundur beberapa langkah.

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang