selamat membaca.
෴
Se sampainya di RS, Nazila langsung ditangani.
Tanpa ba bi bu lagi, Rava meninggalkan Deran sendirian. "Titip adeknya abang."
Deran heran. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Menjaga Nazila? Kenapa harus dia?
"Keluarga Pasien?" ucap dokter yang keluar dari ruangan dan menepuk pundak Deran.
Deran berbalik dan mengangguk.
Dokter pun menyuruh Deran mengikutinya.
"Jadi?" tanya Deran tanpa basa basi.
"Kepala Nona Nazila sepertinya terbentur jalanan sangat keras. Tetapi anehnya tidak ada pendarahan. Kemungkinan, Nona Nazila mengalami amnesia. Untuk saat ini, jangan terlalu banyak hal yang di tanyakan. Takutnya nanti akan terjadi apa apa. Dan, nanti pun dia akan ingat dengan sendirinya." kata dokter itu. (gatau si da aku teh bukan dokter, jadi gabisa)
Deran hanya mengangguk mengerti. "Kalau begitu boleh saya permisi?" izin nya.
Dokter itu pun mengangguk.
Saat Deran akan pergi ke ruangan Nazila. Tiba tiba ada suara notifikasi dari ponsel nya.
Abang (tunangan kakak)
- Deran
- Gmn skrg?Aman bang -
Cepet kesini ya, ada yang -
mau deran omongin- Ya
Oke bang -
/read
Deran rasanya tidak tenang saat melihat luka memar di kening Nazila.
"Apa anak ini baik baik aja?" monolognya.
"Memar doang? Ini manusia atau bukan?"
Deran terus memikirkan bagaimana bisa Nazila tidak pendarahan di kepala nya? Atau luka? Ini hanya memar. Padahal, yang Deran lihat itu Nazila terbentur jalan sangat kuat.
෴
"KITA SEMUA NYEBAR!" perintah Rava.
"Bos, plat nomornya?" tanya salah satu bawahan Rava.
Sebenarnya, Rava adalah anak geng motor. Tetapi, Rava belum memberitahu Dima karena takut adiknya ini ingin masuk kedalam geng nya. Bahaya, fikir Rava jika Dima masuk kedalam geng nya.
"Baca chat dari gue dan sebarin ke anak anak." ucapnya.
Dia pun mengangguk dan dengan secepat kilat, 200 orang lebih sudah membaca pesan dari dia. Sebut saja Lexa.
Lexa pun menunjukkan bukti bahwa dirinya sudah menyebar plat nomornya. Rava mengangguk dan menghampiri Dima dan teman teman nya.
"Dek, gimana?" tanya Rava.
"Aman mas."
"Pacar Al ikut juga?" tanya Rava pada Alvandi saat melihat adanya Ale di samping Alvandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANAK MOTOR
Teen FictionSeorang putra dari keluarga yang paling terpandang di kota itu memiliki julukan "Si Anak Motor". Mengapa? Karena kebiasaan buruknya yang tiap malam selalu mengikuti balapan liar dan berujung kecelakaan. DIMA ANGKASA, itulah namanya. Dimalam hari yan...