Halo hai hai halo 🙋
~selamat membacaaaaaahhhh~
___________________________________________
"al, dima mana?" tanya reyan saat menyadari dima tidak ada.
"kemaren malem dia pulang, katanya perasaan nya ga enak. kenapa?" ujar alvandi.
"engga sih" jawabnya.
"aih?! sakit nih orang" kata alvandi.
"emang sakit, lo galiat tangan gue dipakein jarum, ha?" sentak reyan.
"anying! cepet sembuh lah rey, gue pengen sekolah, terus jajan dikantin lagi sama lo, sama si iki dima juga" reyan pun langsung menunduk mendengar ucapan alvandi.
"maafin gue al. andai aja, gue ga salah faham sama dima, pasti ga kaya gini kejadianya" lirih reyan masih dengan wajah menunduk.
"udah lah, gausah kaya gitu. gue mau bilang sama perawatnya kalo lo mau pulang sekarang juga!" tegas alvandi sambil melenggang keluar ruang rawat reyan.
'gue ngapain anjir? malu lah ngomong nya juga. kalo ada abangnya si kevin sih gapapa, lah ini? ga ngotak bener gue' geram nya pada diri sendiri.
"loh dek? ada apa? kenapa ngelamun gitu?" alvandi pun kaget dan langsung membalikan badanya.
"ah itu dok em, temen saya pengen pulang sekarang katanya" kata alvandi gugup.
"ohh, biar saya periksa dulu. mari" ajak dr.ayu.
Reyan pun diperiksa oleh dr.ayu. Saat dr.ayu mengetahui keadaan reyan yang sudah pulih total, dr. ayu pun mencabut infusan reyan. Tetapi saat akan dicabut, reyan sempat menolak.
"kenapa? kamu sudah sembuh kok" kata dr.ayu.
"a-aku mau nunggu dima dulu" ujarnya.
"kampret! bisa bisanya harus nungguin si dima" gerutu alvandi.
MAMANK DIMA calling >>>
[yow]
[ngapa al?][lo sini buruan dim]
[ngapa? si reyan ngapa?]
[buruan lo kesini aja ajig]
[otewe bosque]
[...]
Alvandi pun memutuskan telponya. Dr.ayu masih setia diruang rawat reyan.
Tak lama, dima pun datang hanya menggunakan celana pendek warna hitam dan kaos tanpa lengan warna putih. Sangat indah bukan? ><
"reyan, lo gapapa? tadi si al nelpon gue nyuruh gue kesini" tanya dima saat melihat ada dr.ayu diruang rawat reyan.
"tau tuh, si rey nunggu lo katanya. soalnya mau dicabut infusanya" jelas reiki sambil memutar bola matanya malas.
"huft.. kirain ada apa?! yaudah dok, cabut aja infusanya. udah ada saya" kata dima yang langsung membuat reyan membelalakan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANAK MOTOR
Teen FictionSeorang putra dari keluarga yang paling terpandang di kota itu memiliki julukan "Si Anak Motor". Mengapa? Karena kebiasaan buruknya yang tiap malam selalu mengikuti balapan liar dan berujung kecelakaan. DIMA ANGKASA, itulah namanya. Dimalam hari yan...