S A M : [33]

82 22 18
                                    

Hai

Gue badmood

Dan gue lampiasin kesini aja

Selamat membaca.

"Dari siapa itu bu?"

Ibu berdecak sebal. "Udah ibu bilang berkali-kali, kalo itu dari temen kamu yang namanya Riska!"

"Riska?"

Ibu memutar bola matanya malas.

"Kakak engga punya temen cewe namanya Riska kok," ucap Dima dengan fikiran yang berkecamuk.

"Dia cantik kok, tapi kaya ondel-ondel."

Dima melihat wajah ibu tak percaya. "Cantik kok kaya ondel-ondel sih bu? Ibu aneh-aneh aja."

"M-E-N-O-R!" Eja ibu.

"Ohh, kalo itu kakak tau siapa."

"Awas aja sampe kamu pacaran sama cewe modelan Riska Riska itu, ibu engga akan kasih restu!"

"Ibu, boleh kakak minta tolong?"

Ibu mengangkat dagunya sambil mengerutkan dahinya.

"Hehe, ini buang aja bu. Kakak engga mau," ucapnya tanpa ada ada bersalah.

"Enak aja dibuang! Sayang itu, makan aja. Harus ngehargain pemberian orang. Ibu engga pernah ajarin kakak kaya gini," ucap ibu dengan nada sedikit marah.

"Maaf bu. Kalo gitu, ibu makan aja deh."

"Engga mau ah, biar ibu kasih ke mas sama abang aja. Gapapa kan?"

"GAPAPA BANGET BU GAPAPA!!"

"Oke deh. Tapi ini suratnya, baca aja."

Dima mengangguk lalu mengambil surat itu dari tangan ibu.

Ibu pun meninggalkan kamar Dima karena akan memberikan brownies itu kepada putranya yang sudah dewasa, katanya.

Sepeninggalnya ibu, Dima membuka surat itu.

"Anjing!"

"Eh?"

Dima langsung menutup mulutnya dan melihat-lihat kamarnya takut ada seseorang yang mendengarnya dan melihat nya mengucapkan kata kotor itu.

"Huft.. Untung kamar gue sepi."

Dima membaca surat itu meskipun sedikit jijik karena ada hiasan-hiasan berbentuk love di setiap ujung kertas surat itu.

↓↓↓

Pangeranku

Maafkan aku karena telah lancang mencintaimu. Maafkan aku karena telah lancang menyayangimu. Dan maafkan aku karena telah lancang mendatangi rumahmu dengan hanya membawa brownies buatan tanganku untukmu.

Jangan lupa dimakan ya pangeran!!

I love you my prince♡

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang