Hai
Vote ya
_____________________________________________________
Dua minggu sudah Nabila tidak melihat Lio. Dan hari ini, hari yang dinanti oleh seorang Nabila Aprilia Gihranja.
"Kak, nanti kakak dibagi raport di kelas?" Tanya Nabila pada Dima.
"Bil, hari ini itu hari perpisahan kelas 9. Dan kakak disini cuma buat liat kamu sama Zila kesana tuh," ucap Dima sambil menunjuk panggung.
Nabila nyengir. Saking tidak fokusnya, ia lupa jiga hari ini kakak nya sedang ada di Gedung untuk melihat acara Perpisahan SMP sang adik.
"Hai Nabila," sapa seseorang yang tiba-tiba datang dan mengulurkan tangannya.
Kening Dima mengernyit, 'sejak kapan adek gue yang ini deket sama cowo?' batin Dima.
Nabila hanya tersenyum menanggapi uluran tangan laki-laki itu. "Ada apa?" Tanya Nabila.
"Kamu pacar-"
"Apanya?" Potong Nabila yang langsung mengambil 2 langkah kedepan agar tangannya dapat mencubit perut yang dibalut kemeja putih nan jas hitam laki-laki itu.
"E-eh e-engga, maksudnya aku ada titipan buat kamu dari temen aku," ucapnya.
"Titipan?" Tanya Nabila bingung.
Laki-laki itu mengangguk.
Dima mengambil surat yang ada di tangan bocah laki-laki itu lalu menatap sinis padanya. "Surat apaan ini?" Tanya Dima.
"A-anu bang, e-eh kak.. Emm i-itu surat dari a-anu, temen saya bang, e-eh kak.."
"Mau gue bayarin les ngomong kaga lo?" Ujar Dima sedikit ingin menyindir.
"O-oh iya, Nabila. Aku duluan ya, b-bang aku duluan ya!!" Bocah itu pun langsung berlari karena takut dengan tatapan Dima.
"Bil, ada yang di sembunyiin dari kakak?"
Nabila melihat wajah sang kakak yang tampan nan rupawan, dia tak bisa berkata-kata! Nabila hanya menatap wajah Dima lalu tersenyum. Sampai Dima pun mengira jika adiknya ini sudah gila.
"Nabila!"
"Bila!"
"Nabila Aprilia Gihranja!"
Nabila pun sadar dari lamunannya. Dirinya segera membuang muka karena merasa malu pada kakaknya sendiri.
"Kakak tau kalo kakak ganteng," ucap Dima percaya diri.
"PENGUMUMAN!! SILAHKAN UNTUK PESERTA PERPISAHAN MENEMPATI TEMPAT SEBELAH KIRI YANG SUDAH KAMI SIAPKAN!! BAGI PENDAMPING PESERTA, DIPERSILAHKAN UNTUK DUDUK DI KURSI SEBELAH KANAN YANG SUDAH KAMI PERSIAPKAN!!" Ucap MC yang ada di sebelah kanan panggung.
"Kak, Zila belum dateng! Gimana dong?"
"Udah, tenang. Bentar lagi juga dateng," ucap Dima menenangkan. Meskipun, dirinya ikut panik.
"Kak," panggil Nabila.
"Udah Bila, kamu duduk aja disana yang udah disiapin tuh kursinya. Kakak dibelakang disana ya? Soalnya nanti yang disini ibu, kalian kan sama ibu. Jadi kakak di belakang aja disana, keluar barisan kursi pendamping. Oke?"
Nabila mengangguk. "Bang Epin mau kesini ngga kak?"
"Nanti katanya, kalo sekarang terlalu pagi."
Nabila kembali mengangguk lalu segera berjalan untuk duduk di tempat yang sudah disiapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANAK MOTOR
Teen FictionSeorang putra dari keluarga yang paling terpandang di kota itu memiliki julukan "Si Anak Motor". Mengapa? Karena kebiasaan buruknya yang tiap malam selalu mengikuti balapan liar dan berujung kecelakaan. DIMA ANGKASA, itulah namanya. Dimalam hari yan...