hai haiiii🙋♀️
jangan lupa vote komen!!
jangan lupa share ke temen temenya!
share ke sosial media kalian juga!!!
~selamat membaca~
___________________________________________
"Aduh, yang tadi masih ngikutin ga ya?" tanya nya pada diri sendiri.
"Hai kakak ganteng!!" ucap orang tadi.
"AAAAAAAAAAA!!!" Kevin pun kembali berlari sambil berteriak ketakutan.
Saat sedang kencang kencangnya berlari, Kevin menabrak Rava yang akan ke kantin untuk membeli makanan.
Bruk!!
"Adohh bunaaa!!" ringis Rava.
"Awsss!!"
"Loh? Kevin kamu gapapa? Ayo aku bantu bediri, pasti sakit ini. Aku periksa dulu ya?" tawar Rava kepada Kevin.
Kevin pun tersadar, dia melihat sekeliling. Tidak ada orang yang mengikutinya lagi, Kevin pun merasa tenang. Saat dirinya akan bangun, kakinya ternyata kerkilir. Rava pun langsung mengambil kursi roda untuk Kevin.
"Ma-makasih," ucapnya ragu.
"Gapapa vin, tenang aja. Lagian kamu kenapa lari lari, hm?" tanya Rava.
'Kok tiba tiba jadi lembut?' batin Kevin. "Gapapa, pengen lari aja," jawabnya.
"Lain kali hati hati ya, biar ga jatoh lagi," senyum Rava mengembang, membuat Kevin terpesona melihatnya.
"Vin? Gapapa?" tanya Rava karena Kevin terus memandanginya.
"H-hah? Eh apa? Maaf," ujarnya.
"Gapapa aku tinggal bentar?" Kevin pun langsung menggeleng saat mendengar tuturan Rava.
"Loh kenapa? Bukanya kamu benci sama aku gara-gara kejadian itu?" tanya Rava heran.
"A-aku gamau sendiri, aku takut Va," ucap Kevin dengan nada manja nya.
"Takut kenapa? Kamu sebenernya kenapa? Kamu liat apa sampe ketakutan gini, hm?" tanya Rava sambil memegang pipi Kevin.
"I-itu aku li-liat cewe, d-dia selalu ikutin a-aku Va," jawabnya.
"Cewe? dr.Ayu?" tanya Rava kembali.
"Bukan Va! Kata dia, dia ikutin aku pas aku keruangan anak kecil tadi. Dan dia bilang dia peluk aku dari belakang, tapi aku ga ngerasa ada yang meluk aku Va. aku takut Va, aku takut. I-itu Va, Va i-itu. Va aku takut Va!! Rava aku takut, hiks hiks.." Rava pun melihat kearah telunjuk kevin, tetapi rava tidak menemukan seorang pun disana. Rava pun melepaskan pelukan Kevin perlahan dan mencium kening Kevin.
"Udah ya ada aku, gapapa. Jangan nangis, kamu jelek kalo nangis," ejeknya.
Kevin pun mengangguk dan kembali memeluk rava. 'Va, sebenernya aku mau kita sahabatan aja. Aku gamau punya hubungan spesial sama kamu Va, aku takut orang tua aku ga nerima kalo aku gay,' batinya.
Rava yang merasa perutnya hangat, langsung melepaskan pelukan Kevin dan melihat keadaan Kevin. "Vin, kok kamu nangis lagi? Ayo dong jangan nangis lagi!! Kita ke kantin ya, kita beli teh kotak, kamu kan paling suka teh kotak," ucap rava bersemangat yang hanya diangguki oleh Kevin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANAK MOTOR
Teen FictionSeorang putra dari keluarga yang paling terpandang di kota itu memiliki julukan "Si Anak Motor". Mengapa? Karena kebiasaan buruknya yang tiap malam selalu mengikuti balapan liar dan berujung kecelakaan. DIMA ANGKASA, itulah namanya. Dimalam hari yan...