S A M : [24]

117 45 104
                                    

hai gue kambek nih!

gabut, jadinya double up aja. HAHAHA


selamat membaca!

"Udah malem lagi aja. Ga kerasa, hadehhh." monolog Dima saat melihat jam di dinding apartemen nya.

"Al." panggil Dima pada Alvandi yang sedang menidurkan Ale.

"Hm?" sahut Alvandi tanpa melihat ke arah Dima.

"Gue mau balapan ya." ijin nya.

"Sama siapa lo? Jangan macem macem deh Dim." ucap Alvandi yang mulai khawatir.

"Ama anak luar. Gabut gue disini mulu, pengen balapan." ucap Dima tak sabar.

"Gue ikut lo!" sahut Reiki tiba-tiba.

"Gue juga!" ujar Reyan ikut ikutan.

"Gue lagi pengen sendiri. Kalian tunggu disini aja. Gue ga akan kenapa napa." ucap Dima sedikit ada keraguan.

"Yaudah. Hati hati aja ya Dim, kita nunggu lo balik." ucap Alvandi sambil tersenyum menyemangati.

Dima mengangguk dan langsung pergi keluar apartemen.

"Padahal, gue pengen ikutan balapan." ujar Reiki sedih.

"Udah udah, alay lo." ucap Alvandi setelah mencium pipi Ale.

"Maen ps aja lah kita." saran Reyan.

Reiki mengangguk semangat dan langsung duduk di sofa melihat Reyan menyiapkan nya.

Duo R anteng anteng bermain ps bahkan sampai berebut poin dan beradu argumen. Sedangkan Alvandi, dia masih setia melihat lihat juga memandang wajah gemas Ale ketika tertidur.

"Gemes banget si sayangnya abang." ujar Alvandi sebelum mencium pipinya.

(Uh, homo! *author)

Al: iri bilang bos!

"Woah sampe juga lo Dim." ucap Fikri lalu ber tos ria dengan Dima.

"Yoi lah. Mana tu bocah tengil?"

"Katanya sih otw, tunggu aja bentar."

Dima mengangguk dan duduk santai sambil memainkan ponsel nya. Membuka aplikasi Whatsapp nya dan melihat ada pesan dari Alvandi.

Alvandieh

- Oii
- Balik jan malem malem

Emak gue lo? -

- Mumpung gue masih peduli

Siap bos -

- Nah, gue jadi bos juga akhirnya

Monyet -

- Dah lah
- Jam 10 balik dim

Gimana ntar aja -

- Balik atau gue kunci?

Balik -

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang