S A M : [13]

139 48 80
                                    

HALO

AKU BALIK LAGI...

SELAMAT MEMBACAAAAA!!

Setelah 2minggu tidak melihat Alvandi, Reyan mulai bertanya tanya perihal sahabatnya itu.

"eh eh, semenjak seminggu lalu yang gue keluar dari RS, kok gue gapernah liat si Al ya?" tanya Reyan pada kedua sahabatnya dikantin.

"seminggu lalu?" kata Dima sedikit ragu.

"eh? dua minggu ga sih? soalnya waktu gue di RS pun gue galiat si Al. kemana tu anak?" bagaikan dilempar seribu batu besar, pertahanan Dima runtuh sesaat mendengar penuturan Reyan.

Dima berlari tanpa tujuan. Kepergian Dima membuat Reyan semakin bingung. Pasalnya, setiap dirinya menanyakan Alvandi, Dima selalu menghindar darinya.

"Ki, si Al kemana sih?" tanya nya kembali.

Reiki menggelengkan kepalanya tanda tidak tahu.

"kemana ya kira kira? apa sakit?"

"huft... dia keluar kota, liburan." kata Reiki berbohong.

"kok ga ngajak kita?" tanya Reyan.

Dima yang mendengar pertanyaan Reyan langsung membungkam mulut Reyan menggunakan amplop surat yang dulu diberikan Alvandi.

"apanih?"

"buka, baca. jangan nangis, jangan nyesel. kalo pengen nangis, tahan. tapi kalo gakuat, lo bisa peluk gue atau pukul gue supaya lo tenang. karena gue yakin lo pasti marah sama gue." kata Dima sambil menunduk.

Reyan membuka amplop itu yang ternyata berisi surat.

Dibukanya surat itu dan dirinya baca.

'Untukmu'

Maaf. Satu kata yang hanya bisa aku katakan padamu. Kau tau? hanya kau yang membuatku gila. Gila karena cinta.

Mungkin ini terbaca dan terdengar aneh. Tapi jauh dilubuk hatiku, aku menyimpan cinta yang begitu dalam untukmu.

Reyan, jika kau membaca surat ini. Mungkin aku telah tiada. Ah ya, kau tidak usah marah dan menyalahkan kedua sahabat kita, tetapi salahkan aku yang menyuruh mereka menyembunyikan hal ini darimu sebelum dirimu sembuh.

I Love You.

Kau terkena gagal ginjal. Dan beruntungnya ada aku yang siap mendonorkan milikku untukmu. Jangan jadikan ini hutang, oke? Aku melakukan ini karena aku mencintai dirimu, hanya dirimu.

(tanda: Alvandi Reyzan)


"Dima..." ucap Reyan yang sudah siap menumpahkan air matanya.

"gausah lebay!" tegas Dima.

"HUAAAAAA!!! ALVANDI GUE NINGGALIN GUE!!!"

"diem blo'on!" ucap Reiki sambil menutup mulut Reyan menggunakan tanganya.

"hiks hiks, g-gue pengen dipeluk." rengeknya.

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang