S A M : [42]

62 6 0
                                    

Halo

Kali ini pasti gaje sih

Biar lah ya, revisian nya gila da..

Mau gajelas, mau garing, mau ga nyambung bodo amat lah..

Nanti kalo udah END, baru aku revisi lagi. Itu pun kalo aku nya mood, kalo ngga mah karep lah, lelah dengan cerita ini sebenernya. Tapi kalo dihapus sayang, soalnya bab ini terlalu panjang dan ini perjuangan aku yang paling pertama.

Sok ah malah curhat, males..




"KOK BISA?" Teriak Dima terkejut karena Nazila memberitahu hal diluar nalar.

"Anjing! Gausah ngagetin," ucap Nazila saat mendengar kakak nya berteriak.

"Lo tau dari siapa anjir?" Tanya Dima.

"Bang Al. Sebenernya dia mau ngasih tau kakak, tapi katanya biar gue aja," ucap Nazila lalu meminum soda nya.

Emosi Dima seketika memanas. Ia harus meluruskan masalah ini segera. Atau tidak, dia harus bisa memberitahu Reiki tanpa menyinggungnya. Entahlah, Dima tak habis fikir dengan apa yang di ucapkan adiknya.

Baby🌻

| Mas dirumah?
| Aku kangen mas tauu :D
(11.23)
| Mas Dim
| Mas kok gak bales aku?
| Mas?
(12.43)
| Maaaaaaaasssss
| Mamas Dimaaaaa
| Ish mas kemana sih?
| Mas Dima
| Aku kangen tau mas
(12.56)

Dima seketika membuka handphone nya dan membaca pesan dari kekasihnya. Nazila memutuskan untuk pergi dari hadapan Dima karena malas. Dima tersenyum saat tahu jika Aura merindukannya. Karena jarang sekali kekasihnya ini bersikap romantis, biasanya dia akan marah dan badmood saja.

Baby🌻

Hadir sayangku |
Maaf tadi lagi ngobrol sama Zila |
Kamu mau jalan? |
(13.00)

| Akhirnya mas bales juga
| Boleh mas, aku bosen soalnya
(13.01)

Yaudah tunggu ya |
Mas kerumah |
🌹🌹 |
(13.01)

"Gue pergi ya!" Pamitnya pada Nazila.

"Terserah," ujar Nazila yang melihat kakak nya sangat terburu-buru. "Dasar bucin tolol," monolognya saat mendengar suara motor Dima semakin menjauh.

Dengan hati riang gembira, Dima melajukan motornya hingga tak melihat jika ada ayahnya sedang menunggu taksi di halte bus. Saat sudah samai di rumah Aura, Dima langsung mengajak pergi untuk mengelilingi kota saja. Sesekali mereka berhenti untuk membeli makanan ringan dan minum. Setelahnya, mereka lanjut mengelilingi kota.

"Mas," panggil Aura.

Dima memberhentikan motornya, "kenapa sayang?"

"Aku tadi kayanya liat ayah mas deh, tapi bukan sama ibu mas," ucap Aura yang membuat mood Dima menjadi hancur seketika.

"Kamu salah liat," ketusnya. Dima pun kembali melajukan motornya karena tak ingin melihat ayah nya jika itu memang benar ayah nya.

"Mas," panggil Aura lagi.

"Kenapa cantik?" Tanya Dima lalu memberhentikan motornya kembali.

SI ANAK MOTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang