hai hai hai
aku balik lagi!!!
aku si author terlucu terimut terkiyowo!!
pede aja dulu...oh iya, ada yang kangen Dima ga ni? atau malah kangen Mas Rava? Bang Kevin? ohhh pasti kangen Aa Alvandi, yekan? eh salah? Aa Reyan? Aa Reiki? atau Ale? ah komen aja kalian kangen siapa. atau kangen author?🤩
*dima : author halu, baru juga kemaren lo update, mana mungkin mereka kangen lo!
author : dih sape lo?
*dima : orang ganteng
author : apa? mau mati?
*dima : maap maap, gamau mati hehe
author : baiklah tuan. eh diem ye lo!
*dima : lanjut nulis lah anying, malah ngomong ma gue lo thor
author : heheYO LAH SELAMAT MEMBACA, eh tadi juga kalian baca yang di atas ya gasi? gapapa lah selamatnya sekarang aja.
෴
"lo yakin al?" tanya Reyan.
"yakin? apaan anjir?" jawab alvandi yang tidak mengerti maksud dari perkataan Reyan.
"gue ga yakin, maaf." kata Reyan sambil menundukan kepala.
"oh gue ngerti gue ngerti. tapi gue yakin kok Rey." celetuk Reiki yang langsung mengerti arah tujuan pembicaraan Reyan.
"apaan sih anjing?" tanya Alvandi ngegas.
"LO YAKIN GA KALO DIMA MASIH BISA IDUP HAH?" teriak Reyan tepat didepan wajah Alvandi.
"g-gue yakin."
Reyan dan Reiki saling pandang lalu turun dari taksi karena sudah sampai di RS tujuanya.
"ruangan pasien kecelakaan dimana ya mba?" tanya Alvandi pada suster disana.
"oh disebelah sana kak, baru saja keluar dari IGD." katanya.
"ah terimakasih mba." suster itu hanya mengangguk dan tersenyum untuk menjawab Alvandi.
Mereka berempat pun segera menuju ruangan yang ditunjukan oleh suster tadi. Saat sampai disana, terlihat Nabila sedang terduduk lemah didepan ruangan Dima. Nazila yang melihat kembaranya seperti itu langsung berlari menghampiri dan memeluknya.
"kak maafin gue kak. g-gue yang salah kak maafin gue, hiks hiks..." kata Nazila sambil memeluk Nabila.
Nabila memeluk Nazila balik dan tersenyum seakan akan tidak terjadi apa apa. "gapapa. tapi kamu jauhin kak Ale ya?"
Mendengar itu, Nazila langsung melepaskan pelukanya. "gue gabisa kak."
Nazila pun pergi entah kemana meninggalkan Alvandi, Reyan dan juga Reiki yang terlihat kebingungan.
"Nabila, maafin kak Al sama temen temen ya?" ucap Alvandi sambil berlutut dihadapan Nabila yang duduk.
Nabila pun tersenyum hangat mendengarnya, "gapapa kak. ini udah jalanya kak Dima. kakak gausah kaya gitu, Bila yakin kak Dima ga kenapa kenapa." katanya sekuat tenaga karena menahan tangis yang sudah ingin ditangiskan. (APAANSIH DITANGISKAN GAJELAS BANGET?!😭)
"tapi Dima gapapa kan?" tanya Reyan khawatir.
"kak Rey masuk aja, didalem ada Bang Kev sama Mas Rava." ucap Nabila dengan pandangan kosong.
"hey, kamu liat apa hm?" tanya Reiki pada Nabila seakan akan tau bahwa Nabila saat ini sedang butuh sandaran.
Nabila melihat kearah Reiki lalu tersenyum. Reiki yang fahan langsung duduk disamping Nabila dan membiarkan Nabila menyenderkan kepalanya ke pundak miliknya sendiri.
"kalian masuk aja, biar Nabila sama gue." kata Reiki sangat sangat dewasa.
Saat Alvandi dan Reyan masuk ke ruangan, Nabila pun langsung memeluk Reiki tanpa aba aba. Reiki pun sampai terkejut dibuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI ANAK MOTOR
Teen FictionSeorang putra dari keluarga yang paling terpandang di kota itu memiliki julukan "Si Anak Motor". Mengapa? Karena kebiasaan buruknya yang tiap malam selalu mengikuti balapan liar dan berujung kecelakaan. DIMA ANGKASA, itulah namanya. Dimalam hari yan...