Tujuh : Katsu

82 14 14
                                    

Nicole merebah di atas ranjang kamar Bonny setelah menceritakan kejadian dengan Genta yang terasa semakin parah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nicole merebah di atas ranjang kamar Bonny setelah menceritakan kejadian dengan Genta yang terasa semakin parah. Ketiga temannya menatap khawatir seraya bertukar pandang, mengode untuk siapa yang bicara duluan.

Miranda bungkam karena tahu di situasi seperti saat ini mulutnya kerap mengeluarkan omongan sampah dibandingkan dengan kalimat hiburan yang Nicole butuhkan. Hal itu membuat Bonny yang memutuskan bicara pada Nicole terlebih dahulu.

"Hubungan kalau baru berjalan memang banyak masalah, Genta pasti perlu waktu untuk ngenal siapa lo sebenernya." Gadis itu duduk di atas ranjang, mendekati Nicole. "Apalagi dia selama ini suka Mitya, jadi wajar aja kalo dia kemakan omongan Mitya dibandingin elu."

"Dan dia masih gak mau percaya gue, gitu?" Nicole mendengkus jengah.

"Bukan nggak percaya, tapi ragu." Donna menambahkan dari posisi duduknya di kursi meja belajar. "Ketimbang dengan lo, dia lebih kenal sama Mitya. Lo masih perlu banyak pendekatan."

"Lagian kenapa sih lo ngomongnya lembut banget sama dia? Kenapa gak ngegas aja kayak biasa?"

Pertanyaan Miranda seketika dihujani dua pelototan tajam dari Bonny dan Donna.

"Ya mana mungkin gue ngomong kasar kayak biasa? Kalo gitu jatohnya ntar tuh cowok kabur dari gue." Nicole menekankan suara sekaligus membanting bantal guling di atas ranjang. Bonny menenangkan Nicole yang kembali menelungkup sementara Donna mengisyaratkan tangan yang memotong leher jika Miranda salah ucap lagi.

"Oke, mulai sekarang kita bakal jarang maen." Nicole menegakan tubuh. "Gue bakal absen nemenin Bon-Bon di perpus atau nontonin latihan Donna. Kita gak bakal pulang bareng berempat lagi, maksudnya jarang pulang bareng lagi. Makan di kantin juga gue bakal lebih sering sama Genta. Untuk itu ...," Nicole mengatupkan kedua tangannya, "mohon pengertian dari kalian semua."

Ketiganya saling bertukar pandang ragu. Tentu kehilangan waktu dengan sahabat adalah hal yang berat terutama karena masalah pacar. Hanya saja karena ini yang terbaik menurut versi Nicole, ketiganya tak punya pilihan lain. "Gue harap hubungan lo baik-baik aja," ucap Bonny sok bijak meski dirinya sendiri tidak pernah berpacaran.

Ngomong-ngomong, baik Miranda, Bonny, maupun Donna tidak ada yang pernah—benar-benar—berpacaran.

Donna jomlo karena tidak ada yang mau jadi pacarnya orang galak terutama kalau cewek itu jago bela diri. Ditambah rumor jika Donna sempat mematahkan kaki sahabat laki-lakinya saat kecil hanya karena terjadi perselisihan pendapat. Alhasil orang-orang banyak yang menjauhi Donna dan ironisnya yang menyebarkan rumor itu justru teman-teman taekwondo Donna sendiri.

Meski begitu, Donna mengakui jika rumor itu benar adanya.

Bonny tidak berpacaran karena orang-orang tahu kalau anak nerds seperti dia terlalu kaku untuk hal semacam itu.

Sementara si seksi nan centil Miranda, bukan tidak ada yang tidak ingin jadi pacarnya atau Mira yang tidak ingin pacaran, tapi karena ayah Miranda yang merupakan kepsek sekolah ini.

Nicole Sullivan is A Weirdo [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang