Dua Puluh Tujuh : Gotcha!

67 9 3
                                    

Seharian ini, panggilan masuk dari berbagai macam nomor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian ini, panggilan masuk dari berbagai macam nomor. Donna bahkan menelepon Nicole lusinan kali. Nicole tak mengangkat dan memang enggan. Dia ingin rehat sejenak dari orang-orang, dari tawaran podcast, dari komentar Chit-Chat.

Hanya Genta yang dapat menemukannya tanpa harus menghubungi terlebih dulu. Mungkin itulah kenapa Nicole menyukainya.

Ketika ponsel kembali berdering, Nicole memeriksa dengan kesal dan hendak mematikan dayanya. Namun melihat nama Yuta yang tertera di sana, tanpa berpikir dua kali, Nicole langsung mengangkat.

"Yuta?" Suara Nicole penuh kecemasan setelah kemarin berpisah di taman. Nicole takut. Kalut. Ia benar-benar tak ingin Yuta jadi membencinya. Bahkan kemarin malam, ketika Nicole menelepon, anak itu tak mengangkatnya.

Kecewakah dia dengan Nicole?

Nicole tak menyalahkan kekecewaan Yuta karena Sesil juga favoritnya dulu.

"Yuta kau di sana? Yuta kakak minta maaf atas apa yang terjadi kemarin dan dulu. Kakak menyesal karena sudah mengecewakan Sesil dan mengecewakanmu," sambar Nicole cepat dan langsung ke inti.

"Kak Nicole, Kakak baik-baik saja?" Suara Yuta terdengar serak dari ujung sana.

Nicole mengatupkan rahang mendengarnya merintih. "Yuta, ada apa?"

"Aku sudah baca beritanya. Tentang ayah Kak Nicole."

Bahu Nicole mengendur. Perlahan, gadis itu beringsut dan menyandarkan punggung di dinding tempat tidur. Matanya terpejam dan Nicole merenung sejenak. Cukup lama sebenarnya karena Yuta sempat memanggilnya lagi.

"Em ... yeah, aku baik-baik saja. Sebenarnya aku sudah lama tahu hal itu. Polisi sudah memberi surat lain lebih dulu."

Yuta tersendat dari seberang sana. "Kak Juno menyita ponselku. Baru sekarang aku bisa diam-diam ambil dari kamarnya, tapi waktu lihat berita di Chit-Chat ...."

"Hei-hei, tidak apa," bisik Nicole. Gemetar di suara Yuta membuatnya sedikit khawatir. "Aku sudah delapan tahun hidup tanpa ayah. Jadi entah dia pergi atau tidak, rasanya sama saja."

"Kak Nicole bisa ke sini? Aku ingin melihat kakak secara langsung."

Nicole mengernyit dan memijat dahi. Dengan situasi kacau balau seperti ini, dan Juno yang membencinya, tidak mungkin baginya untuk kembali ke Hyacinth dan masuk ke rumah Takeshita. Nicole harus menetralkan keadaan. "Kakak tidak bisa. Kau tahu kan aku dengan Juno seperti apa belakangan ini?"

"Tapi Kakak baik-baik aja, kan?"

Sekali lagi, Nicole menahan napas. Tak ingin Yuta cemas. "Tentu. Kakak baik-baik saja."

Kemudian terjadi keheningan lama di antara keduanya. Nicole menunggu Yuta menyudahi perbincangan ini, tapi anak itu enggan memutus sambungan. "Sekarang, bolehkah aku mendengar permasalahan kemarin?"

Nicole Sullivan is A Weirdo [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang