Satu SMA dibuat heboh ketika cewek tak dikenal, bernama Nicole, tiba-tiba menyatakan cinta pada cowok populer di sekolah. Mengherankannya, dia diterima.
Semenjak itu, Nicole kerap menjadi buah bibir karena sering melakukan aksi udik untuk membuat pa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kenapa?" Hanya itu yang Juno tanyakan setelah beritanya menyebar. Genta yang seperti zombie, merasa serba salah dan mengacak rambut gusar. Bingung akan pertanyaan yang hanya berisi satu kata itu.
"Dia cewek baik," jawab Genta di mobil Juno dalam perjalanan menuju sekolah. "Tapi gue gak suka sama dia. Nggak tahu kenapa. Padahal Nicole udah ngelakuin semua hal. Gue gak ngerti sama perasaan gue."
Juno melirik sekilas dan tak mengatakan apa-apa lagi setelah melihat Genta menjawab pertanyaannya dengan amat sulit.
"Gue gak mau nyakitin dia lebih jauh setelah apa yang dia perbuat ke gue selama ini."
"Ini gak ada hubungannya dengan Mitya?"
Genta bungkam tak menjawab dan Juno menyimpulkan jika ternyata hal ini memang karena gadis itu. Genta tidak bisa melupakan Mitya. "Lo gak inget Nicole dulu siapa?"
"Gak inget, katanya dia sering dipanggil Neng Kol, tapi gue gak inget siapa-siapa, gue banyak lupa sama orang-orang di Hyacinth dulu."
Juno tak menyalahkannya karena Genta sempat dipindahkan setahun ke rumah neneknya saat ibunya baru-baru kumat akibat permasalahan mental. Juno juga sempat mendengar jika di sana Genta sempat menerima konseling agar tidak terjadi PTSD yang entah sulit untuk dijelaskan lebih lanjut.
Dari permasalahan ini, Juno tak dapat menyalahkan siapa pun meski satu sekolah agaknya menyerang Mitya.
Juno menanyai Genta mengenai bagaimana sikap orang-orang terhadap Mitya nantinya.
Genta sendiri tak begitu khawatir ketika satu sekolah membenci Mitya karena ia yakin Mitya sendiri sudah terbiasa diperlakukan seperti itu. "Gue bilang ke dia kalo gue masih sayang sama Mitya."
Juno mencengkram erat setirnya tatakala ingat jika beberapa hari yang lalu, dia memperlakukan Mitya dengan cara yang sama di mana ia menolaknya karena masih menyukai seseorang. "Nicolenya nangis?"
"Nggak, dia malah bilang bakal bantuin gue jadian dengan Mitya."
Juno mendesah panjang mendengar satu lagi keanehan Nicole. Ia jadinya tak dapat membedakan seberapa tipis-tebalnya kontradiksi antara Nicole dan Neng Kol. Dulu Neng Kol dikenal oleh seluruh anak di Hyacinth karena gadis itu bersinar di antara yang lainnya. Ia ramah, aktif, bersahabat, dan pintar berekspresi serta bereksplorasi.
Semua anak di Hyacinth ingin berteman dengannya dan dia berteman dengan semua anak di Hyacinth. Tak ada yang lebih sempurna dibandingkan Neng Kol terutama sahabatnya, Sesil juga merupakan cewek cerdas.
Semua orang tua mengenal siapa itu Neng Kol dan tersenyum lebar setiap kali melihat aksi anak itu. Ketika Tujuh Belasan, ketika perayaan festival, ketika perlombaan, semua mata tertuju pada Neng Kol.
Juno bahkan ingat bagaimana orang tuanya turut memberikan perhatian pada anak gadis itu. Mereka memuji bahkan sempat membandingkan Juno dengan Neng Kol.